Bahwa sampai tahun 2040, penambahan kapasitas pembangkit totalnya sekitar 80 GW. 75 persennya (60 GW) berbasis pada energi baru terbarukan, 25 persennya (20 GW) berbasis pada gas.
Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik mencapai 80 gigawatt (GW) pada 2040, dengan komposisi 60 GW berbasis energi baru terbarukan dan 20 GW berbasis gas.

“Bahwa sampai tahun 2040, penambahan kapasitas pembangkit totalnya sekitar 80 GW. 75 persennya (60 GW) berbasis pada energi baru terbarukan, 25 persennya (20 GW) berbasis pada gas,” ujar Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo dalam acara bertajuk, “Powering The Future: Sustainable Energy Transformation For Indonesia 2024” di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan bahwa dalam Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2022, pemerintah memandatkan PLN untuk mengutamakan pengembangan energi baru terbarukan dalam menyusun Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).

“Perpres tentang EBT 2 tahun lalu sudah melarang untuk masuk RUPTL, yaitu perancangan dari pembangkit listrik berbasis pada batu bara. Jadi, baseload-nya hanya tiga, gas, hidro, dan ada juga geothermal,” kata Darmawan.

Baca juga: PLN jadi tulang punggung Indonesia capai target emisi nol bersih

Dikutip dari laman resmi PLN, dalam beberapa tahun terakhir, berbagai upaya juga telah dilakukan PLN, di antaranya PLN menghapus rencana pembangunan 13,3 gigawatt (GW) pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang sebelumnya masuk ke dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).

Selain itu, PLN juga membatalkan 1,3 GW PLTU yang sudah menandatangani kontrak jual beli tenaga listrik, mengganti 1,1 GW PLTU dengan EBT, mengganti 800 megawatt (MW) PLTU dengan gas, hingga bersama pemerintah mengeluarkan RUPTL paling hijau sepanjang sejarah dengan rencana pembangunan EBT sebesar 51,6 persen atau 21 GW.

Baca juga: PLN EPI gandeng Adhi Guna Putera mengembangkan usaha infrastruktur gas

PLN juga telah merancang skenario transisi energi di Indonesia melalui Accelerated Renewable Energy Development untuk mengatasi mismatch antara lokasi episentrum EBT yang jauh dari pusat ekonomi dan industri. PLN membangun green enabling smart grid yang dilengkapi dengan smart grid dan flexible generations.

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024