Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis urologi dari Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso dr. Rizky Lukman Hakim memaparkan sejumlah tips menjaga kesehatan ginjal, seperti konsumsi makanan rendah garam dan cairan yang sesuai kebutuhan tubuh.

"Ginjal manusia dewasa itu ukurannya kurang lebih sebesar kepala tangan manusia. Ukurannya memang cuma sebesar kepala tangan manusia, tapi kerjanya sangat berat dan sangat hebat. Dia menyaring kurang lebih 200 liter darah setiap harinya, setiap hari dalam 24 jam," ujarnya dalam “Menjaga Ginjal Tetap Sehat, Penting untuk Kita!” yang disiarkan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Rabu.  

Rizky menyebutkan, fungsi-fungsi lain ginjal yaitu membuang kelebihan limbah, seperti mineral, garam, atau urea berlebih, mengatur keseimbangan air dalam tubuh, menghasilkan hormon untuk produksi darah, serta mengatur tekanan darah agar tidak anemia.  

Baca juga: Periksa fungsi ginjal dan urin efektif cegah penyakit ginjal kronis

Dokter itu menjelaskan bahwa sejumlah hal yang dapat dilakukan adalah misalnya dengan memperhatikan hal-hal yang dikonsumsi, contohnya obat-obatan. Dia mengatakan, kebiasaan mengonsumsi obat-obatan dengan komposisi yang tidak jelas dapat merusak ginjal.  

"Seringkali obat-obat itu adalah anti-inflamasi non-steroid ternyata. Atau bahkan steroid sendiri, yang sebenarnya dia tidak bagus, tidak baik untuk kinerja ginjal." dia memaparkan.  

Selain itu, ujarnya, adalah membatasi konsumsi garam. Hal tersebut, katanya, akan meringankan kerja ginjal. Dia mengatakan, hal itulah yang menjadi alasan mengapa orang hipertensi disarankan untuk mengonsumsi makanan yang rendah garam.  

Konsumsi makanan olahan juga perlu dibatasi, katanya, terutama daging, karena mengandung protein hewani. Dia menuturkan, protein hewani dapat menyebabkan proses asidosis, yaitu peningkatan kadar asam dalam tubuh, dan hal ini tidak baik untuk ginjal.  

Hal-hal lain yang konsumsinya perlu dibatasi, kata dia, adalah gula yang dapat menyebabkan diabetes, serta alkohol, dan keduanya merusak kinerja ginjal. Selain itu, katanya, rokok, karena memicu hipertensi.

Baca juga: Kelebihan garam bisa picu penyakit ginjal kronis

Dia juga mengingatkan untuk meminum cairan sesuai dengan kebutuhan tubuh. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengonsumsi cairan, misalnya jumlah yang sesuai dengan berat badan, usia, dan apabila ada, penyakit penyerta. Kualitas air yang diminum juga perlu diperhatikan.

Menurutnya, tingkat keasaman atau pH air yang aman bagi ginjal adalah 6,5 sampai 8,5. Dia juga tidak menyarankan minum air dari sumur bor, karena kondisi tiap tanah berbeda-beda, dan masing-masing memiliki kandungan mineral dan logam yang berbeda. Dikhawatirkan, katanya, bagi yang tinggal di daerah laut atau industri, airnya tidak bagus lagi karena mengandung logam, misalnya besi, fosfor, magnesium, atau kalsium, yang berisiko menjadi batu ginjal.

"Ada lagi, jadi kita juga nggak boleh kurang tidur. Ginjal itu butuh istirahat juga. Jadi kalau kita seringkali begadang, main game tapi lupa waktu, itu sebenarnya kebiasaan yang nggak bagus juga. Jadi tubuh kita itu butuh istirahat," dia menambahkan.

Dalam kesempatan itu, dia menyebutkan bahwa gangguan pada ginjal dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis, seperti tekanan darah tinggi, batu ginjal, infeksi saluran kemih berulang, bahkan anemia.

Ginjal yang mengalami gagal ginjal akut, ujarnya, masih dapat dikembalikan ke kondisinya yang semula. Lain halnya dengan gagal ginjal kronis, katanya, yang berlangsung lebih dari tiga bulan, menandakan bahwa fungsi ginjal untuk melakukan filtrasi darah sudah sangat menurun, dan tidak dapat dikembalikan ke kualitasnya seperti semula.

Baca juga: Dokter urologi menganjurkan deteksi kanker prostat saat usia 50 tahun

Baca juga: Apa orang dengan satu ginjal dapat hidup normal?



 

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024