Nama kerupuknya bagus, Mama Muda, bagus sekali. Cara memberi namanya juga bagus, bukan saya senang mama muda, ndak, cara memberi namanya bagus sekali, Kerupuk Rajungan Mama Muda.
Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjadikan kerupuk rajungan bermerek "Mama Muda" sebagai salah satu contoh bagi penerapan arah strategi perbankan nasional dalam mengembangkan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

"Nama kerupuknya bagus, Mama Muda, bagus sekali. Cara memberi namanya juga bagus, bukan saya senang mama muda, ndak, cara memberi namanya bagus sekali, Kerupuk Rajungan Mama Muda," kata Presiden Jokowi saat membuka agenda BRI Microfinance Outlook 2024 di Jakarta, Kamis, yang diikuti dalam jaringan.

Produk yang dihasilkan dari pinjaman modal Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, dipilih Presiden Jokowi karena memiliki penamaan yang menarik serta kemasan yang kreatif.

Baca juga: Presiden Jokowi: Sektor UMKM sokong 61 persen PDB nasional

Produk tersebut didapatkan Presiden seusai melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah untuk bertemu dengan para nasabah PNM Mekaar yang kini mencapai 15,2 juta orang di seluruh Indonesia.

Dari kegiatan itu, Presiden Jokowi menyimpulkan bahwa PNM Mekaar telah berhasil menciptakan perbaikan produk UMKM, mulai dari pembiayaan hingga kemasan.

"Saya baru saja minggu yang lalu ketemu 5.000 nasabah PNM Mekaar. Kerupuk oleh UMKM kita kemasannya sekarang sudah seperti ini, kerupuk rajungan seperti ini kemasannya, dulunya diberi plastik biasa, dijual ke mana-mana. Sekarang ini bisa dijual di ritel-ritel modern, hypermart di mana pun bisa, meskipun belum semuanya packagingnya seperti ini," katanya.

Menurut Kepala Negara sekitar 40 persen nasabah UMKM di Indonesia telah berhasil menciptakan kreasi bentuk kemasan yang menarik, tidak hanya di pasar domestik, tapi juga merambah ke pangsa pasar internasional.

"Ini yang saya lihat di lapangan, coba kita lihat ini sudah bisa ekspor, diambil kredit Rp5 juta, tapi bisa ekspor, sambal bawang," katanya memperlihatkan produk sambal bawang bermerek Lontara.

Baca juga: Kemenkop UKM dorong wirausaha perempuan inovatif, berbasis teknologi

Ia mengatakan produk tersebut dikembangkan melalui pinjaman modal awal senilai Rp5 juta dan kini mampu menembus pasar ekspor di Brunei Darussalam dan Malaysia.

Dalam kesempatan itu, Presiden mendorong peran perbankan untuk memperkuat daya saing produk UMKM dalam negeri di pasar ekspor.

"Bank mendorong, pemerintah mendorong, ini akan memperkuat daya saing kita kalau ini bisa masuk ke ekspor. Ini sudah ekspor ke Brunei dan ke Malaysia dan kreditnya baru Rp5 juta di PNM Mekaar," katanya.

Menurut Presiden Jokowi, Kerupuk Rajungan Mama Muda dan Sambal Bawang Lontaran merupakan bentuk kekuatan usaha kecil mampu memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) ekonomi nasional sebesar 61 persen.

Selain itu, katanya, UMKM juga menyerap 97 persen tenaga kerja dari angkatan kerja yang ada di Indonesia.

"Oleh sebab itu saya sangat menghargai diadakannya acara BRI Microfinance di setiap tahun. Ini kita bisa mendapatkan arah mana strategi apa yang harus kita bangun agar UMKM kita betul-betul bisa berdaya saing, bisa berkompetisi dengan negara-negara lain," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024