Bapak Presiden (Joko Widodo) mengaku senang dengan kehadiran holding ultramikro karena memang memberikan dampak nyata bagi pelaku usaha ultramikro dan UMKM.
Bogor (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, kehadiran holding BUMN ultramikro memberikan dampak nyata bagi pelaku usaha ultramikro serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

"Bapak Presiden (Joko Widodo) mengaku senang dengan kehadiran holding ultramikro karena memang memberikan dampak nyata bagi pelaku usaha ultramikro dan UMKM," ujar Erick dalam BRI Microfinance Outlook 2024 di Jakarta, Kamis, yang dikutip dari keterangan yang diterima di Bogor, Jawa Barat.

Holding BUMN ultramikro terdiri atas PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Kehadiran holding ultramikro ini, merupakan upaya Kementerian BUMN dalam menyatukan ekosistem antara BRI, Pegadaian, dan PNM untuk meningkatkan daya saing UMKM.

Baca juga: Erick Thohir: Kementerian BUMN berperan besar majukan UMKM

Erick mengatakan, BUMN dan UMKM harus terus berkolaborasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

"Dengan jumlah UMKM yang mencapai 65 juta, kontribusinya tidak main-main bagi ekonomi Indonesia dengan menyumbang 61 persen dari PDB, dan 97 persen penyerapan tenaga kerja pun berasal dari UMKM," ucap Erick.

Erick menegaskan, holding ultramikro tidak akan berhenti melayani para pelaku usaha ultramikro dan UMKM. Hal ini selaras dengan komitmen keberpihakan Joko Widodo terhadap pelaku usaha ultramikro dan UMKM.

Jumlah nasabah hingga transaksi kredit usaha holding ultramikro terus mengalami pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini telah melayani sekitar 8,2 nasabah ultramikro dengan kredit mencapai Rp10 juta serta 16 juta nasabah kredit usaha rakyat (KUR) dengan kredit hingga Rp500 juta.

"Lompatan terbesar yang tadi disampaikan Bapak Presiden ialah nasabah PNM Mekaar dari 2015 yang baru 400 ribu nasabah, saat ini sudah mencapai 15,2 juta nasabah," katanya.

Pada 2015, jumlah penyaluran kredit PNM Mekaar sebesar Rp800 miliar. Kemudian pada 2024, angkanya mencapai Rp244 triliun.

Baca juga: Erick Thohir ingin pangkas jumlah BUMN jadi hanya 30

Erick mengatakan, momentum ini membuat BUMN berkomitmen untuk terus melanjutkan program tersebut. Ia meminta holding ultramikro tidak berpuas diri dengan pencapaian tersebut.

Erick menargetkan jumlah nasabah PNM Mekaar terus meningkat hingga mencapai 20 juta nasabah. Tak hanya dari jumlah nasabah, Erick pun mendorong optimalisasi pendampingan agar nasabah dapat naik kelas dan mampu menembus pasar internasional.

"Semoga dengan tren positif ini, kita mampu membawa satu juta pelaku usaha ultramikro naik kelas ke segmen mikro setiap tahunnya," kata Erick.

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024