Jakarta (ANTARA News) - "Tak percaya," kata Alice Munro, lalu tertawa ketika Adam Smith dari Nobelprize.org mewawancarai dia lewat telepon setelah pengumuman pemenang hadiah Nobel Sastra 2013 pada Kamis (10/10).

"Saya benar-benar tidak bisa mempercayainya, saya sangat gembira, dan saya belum melewati kegembiraan ini," kata Munro, penulis Kanada yang mendapatkan penghargaan internasional atas kisah-kisahnya tentang perjuangan, cinta dan tragedi perempuan-perempuan di kota kecil Kanada.

Munro yang kini tinggal di Clinton, dekat rumah masa kecilnya di Ontario Barat Daya, mengaku sangat terkejut mendengar kabar dia terpilih menjadi pemenang hadiah Nobel Sastra tahun ini.

"Ini sangat mengejutkan bagi saya. Ini sesuatu yang mengejutkan bagi cerita pendek," kata perempuan ke-13 yang menerima hadiah Nobel tersebut.

Penulis berusia 82 tahun yang memenangkan penghargaan The Man Booker International Prize tahun 2009 itu Kamis lalu dinobatkan sebagai "master cerita pendek kontemporer" oleh Komite Nobel.

Perempuan yang lahir di Ontario, Kanada, pada 10 Juli 1931 itu mulai menulis sejak remaja dan telah menerbitkan banyak kumpulan cerita pendek.

Karya-karyanya antara lain Who Do You Think You Are? (1978), The Moons of Jupiter (1982), Runaway (2004), The View from Castle Rock (2006) dan Too Much Happiness (2009).

Ia juga menerbitkan kumpulan cerita Hateship, Friendship, Courtship, Loveship, Marriage (2001), yang kemudian menjadi dasar pembuatan film "Away from Her" tahun 2006 garapan sutradara Sarah Polley.

Kumpulan cerita pendek terakhirnya yang berjudul Dear Life terbit tahun 2012.

Munro dikenal sebagai pencerita yang sangat baik dengan karakter kejelasan dan realisme psikologis.

Menurut Munro, karya-karyanya tidak banyak berubah sejak dia pertama kali menulis pada umur 20 tahunan sampai sekarang.

"Sejauh yang saya tahu, saya tidak terlalu banyak berubah. Tapi orang lain bisa menjawab pernyataan ini dengan lebih baik saya kira," katanya.

Cerita-ceritanya sering berlatar lingkungan kota kecil, di mana perjuangan untuk keberadaan yang diterima secara sosial sering menghasilkan ketegangan hubungan dan konflik moral--masalah yang muncul dari perbedaan generasi dan benturan ambisi hidup.

Tulisannya seringkali menggambarkan kejadian keseharian yang menentukan, jenis pengalaman luar biasa, yang menerangi cerita yang melingkupi dan membiarkan pertanyaan eksistensial muncul dalam kilat," demikian menurut laman resmi penghargaan Nobel.

Munro juga dikenal dengan kemampuannya membangun karakter penuh dalam bentangan sebuah cerita pendek.

Beberapa kritikus membandingkannya dengan penulis cerita pendek Rusia, Anton Chekov, dan menyebutnya Chekov Kanada.

Dalam ulasan di New York Times yang dikutip kantor berita Reuters, penulis Joyce Carol Oates menggambarkan cerita-cerita Munro memiliki "kepadatan-moral, emosional, kadang sejarah- seperti pada novel penulis lain."

Pewarta: Maryati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013