Beijing (ANTARA) - Sebagai upaya menggenjot konsumsi dalam negeri, China menargetkan untuk mendorong praktik tukar tambah (trade-in) barang-barang konsumsi, termasuk mobil, peralatan rumah tangga, dan perabot rumah, ungkap Menteri Perdagangan China Wang Wentao pada Rabu (6/3).

China juga akan mengintensifkan upayanya untuk memperluas konsumsi jasa, ujar Wang dalam sebuah konferensi pers di sela-sela sesi kedua Kongres Rakyat Nasional (National People's Congress) ke-14, badan legislatif nasional China.

Wang menuturkan bahwa China mempunyai pasar otomotif, peralatan rumah tangga, dan perabot rumah yang besar, karena mayoritas produk yang dimiliki masyarakat telah berusia relatif tua sehingga menyebabkan tingginya konsumsi energi dan emisi. Selain itu, sebagian dari produk tersebut menimbulkan sejumlah risiko keamanan akibat penggunaannya yang berkepanjangan.

"Dapat dikatakan bahwa periode puncak potensi permintaan penggantian barang telah tiba," kata Wang.

Menurut Wang, dorongan untuk praktik tukar tambah barang-barang konsumsi, yang didasarkan pada partisipasi sukarela, berperan sebagai langkah yang ampuh untuk menggenjot momentum pertumbuhan ekonomi saat ini dan memperkuat progres pemulihan, sekaligus berfungsi sebagai strategi jangka panjang dalam mendorong pembangunan berkualitas tinggi.

Wang menyatakan bahwa berbagai upaya akan dilakukan untuk membangun mekanisme efisien yang membuat para konsumen dapat mengganti produk lama mereka secara lebih mudah dan makin tertarik untuk membeli produk baru.

Perihal konsumsi jasa, Wang menyoroti pesatnya perkembangan yang dicapai dalam beberapa tahun terakhir. Dari 2013 hingga 2023, proporsi pengeluaran konsumsi per kapita yang dialokasikan untuk sektor jasa naik 5,5 poin persentase atau meningkat dari 39,7 persen menjadi 45,2 persen, papar Wang.

"Potensi pertumbuhan lebih lanjut terkait konsumsi jasa masih sangat besar di masa mendatang," kata Wang.

Untuk ke depannya, Wang menguraikan berbagai rencana pemerintah China guna memperluas sektor jasa melalui penguatan koordinasi langkah-langkah kebijakan, perluasan keterbukaan di sektor jasa, pengayaan suplai jasa, serta pembangunan platform terkait dan inovasi skenario konsumsi jasa.

Upaya ini akan melibatkan perluasan akses pasar pada berbagai bidang jasa, termasuk telekomunikasi dan perawatan kesehatan, serta pemanfaatan penuh baik dari pasar domestik maupun internasional untuk menggenjot suplai jasa, urai Wang.

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024