Nantinya hutan-hutan yang monokultur ini dikembalikan menjadi hutan tropis yang heterokultur.
Jakarta (ANTARA) - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) meluncurkan peta jalan Nature Positive Plan pada 21 Maret dalam rangka meningkatkan keanekaragaman hayati di Nusantara, Kalimantan Timur.

"Pada waktu kita merancang IKN, kita sudah memperhitungkan hal tersebut dan itu sebabnya pada 21 Maret nanti yang merupakan International Day of Forest, di situ kita meluncurkan apa yang disebut sebagai Nature Positive Plan. Nature Positive Plan merupakan langkah-langkah OIKN untuk benar-benar memperhatikan dan memperkaya biodiversity atau keanekaragaman hayati di Nusantara," ujar Kepala OIKN Bambang Susantono dalam kuliah umum daring yang dipantau di Jakarta, Jumat.

Bambang mengatakan, OIKN nantinya mengimplementasikan peta jalan tersebut melalui upaya reforestasi yakni menghutankan kembali, dan OIKN juga memiliki langkah-langkah untuk bagaimana mengembalikan kejayaan hutan tropis di Indonesia, terutama di Kalimantan.

Di IKN sendiri terdapat persemaian Mentawir di mana terdapat 15-20 juta pohon setiap tahun yang nantinya akan ditanamkan ke hutan-hutan yang sekarang rusak atau hutan-hutan yang bukan hutan tropis.

Hutan-hutan di IKN sendiri saat ini merupakan hutan monokultur yakni hutan eucalyptus yang digunakan sebagai bahan baku untuk kertas.

"Nantinya hutan-hutan yang monokultur ini dikembalikan menjadi hutan tropis yang heterokultur. Pohon-pohon endemik Kalimantan diinjeksikan ke situ sehingga nanti akan menjadi hutan kembali dan kemudian tidak hanya hutannya yang kembali, melainkan juga keanekaragaman hayati juga kembali. Sehingga binatang-binatang yang tadi sudah tidak di situ, Insya Allah akan kembali ke hutan-hutan tropis tersebut," kata Bambang.

Menurut Bambang, salah satu contoh reforestasi yang berhasil dilakukan di Kalimantan saat ini oleh Borneo Orangutan Survival Foundation yang berada di kawasan IKN dan sudah lebih dulu melakukan reforestasi.

Dalam 16 tahun, mereka berhasil lahan seluas 1.800 hektare yang dulunya berupa alang-alang, sekarang sudah berubah menjadi hutan tropis.

"Artinya kita sudah punya contoh dengan kondisi tanah, geologi, topografi dan iklim di sana, itu kita bisa lakukan yang namanya reforestasi," kata Bambang.

Keanekaragaman hayati, lanjutnya, seperti burung dan satwa yang sebelumnya tidak ada, perlahan-lahan kembali ke hutan tropis tersebut.

"Kita memang ingin meningkatkan keanekaragaman hayati dengan satu perencanaan yang terukur. Itu sebabnya pada 21 Maret kita luncurkan peta jalan bernama Nature Positive Plan. Dan kita mengacu pada satu protokol dunia untuk keanekaragaman hayati yakni Protokol Kunming-Montreal," kata Bambang.
Baca juga: OIKN dan Pertamina NRE kolaborasi studi dukung pembangunan hijau
Baca juga: IKN tegaskan siap jadi pelopor kota "zero carbon" di Indonesia

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024