Yogyakarta (ANTARA News) - Puluhan warga Kota Yogyakarta yang terdiri atas berbagai elemen masyarakat seperti seniman, pelajar, guru, dan aktivis, menyanyikan dua lagu berisi kritikan mencari keberadaan wali kota setempat, Haryadi Suyuti.

Paduan suara dengan tema "suara warga suara kota" yang digelar tepat di depan rumah dinas wali kota, Minggu, merupakan salah satu bagian dari rangkaian "Festival Seni Mencari Haryadi".

"Melalui paduan suara ini, kami ingin mengkritisi absennya negara di tengah kota. Kami menganggap bahwa negara diwakili oleh Pemerintah Kota Yogyakarta. Saat ini, banyak masalah yang belum terselesaikan, seperti kemacetan lalu lintas atau munculnya banyak hotel baru, namun wali kota tidak pernah ada," kata `Art Director` Festival Seni Mencari Haryadi Agung Kurniawan.

Dua lagu yang dinyanyikan puluhan warga tersebut digubah dari lagu "Marilah Kemari" yang dipopulerkan penyanyi Titik Puspa, dan lagu daerah "Anak Kambing Saya".

Agung mengatakan nyanyian tersebut juga merupakan simbol untuk mengajak Wali Kota Yogyakarta agar keluar dari rumah, dan kemudian bermain bersama warga.

Dua lagu berisi kritik sosial itu, masing-masing dinyanyikan dua kali oleh warga yang berbaris rapi di depan rumah dinas.

Namun demikian, saat kegiatan tersebut berlangsung, wali kota masih berada di Amerika Serikat, karena mengikuti pelatihan di Harvard.

Di antara puluhan warga yang menyanyi, terdapat penyanyi Marzuki yang tergabung dalam Jogja Hip Hop Foundation, serta penyanyi R&B Glenn Fredly.

Meskipun tidak lahir dan tumbuh di Kota Yogyakarta, Glenn mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk kampanye yang positif karena membuktikan bahwa warga menaruh perhatian dan rasa cinta yang besar untuk kotanya.

"Warga tentu menginginkan kehadiran wali kota di tengah-tengah mereka, karena masyarakat berharap wali kota bisa memberikan solusi atas berbagai masalah yang ada," katanya yang mengikuti perkembangan gerakan tersebut dari sosial media.

Ia menambahkan, kegiatan ini juga menunjukkan bahwa seni tidak hanya memiliki fungsi untuk memberikan hiburan kepada masyarakat, tetapi bisa juga dimanfaatkan sebagai corong kritik sosial.

"Oleh karenanya, saya pun terpanggil datang ke sini atas ajakan Marzuki," katanya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Yogyakarta Henry Koencoroyekti mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk aspirasi budaya dari masyarakat. "Warga ingin mengekspresikan diri melalui seni. Ini bentuk aspirasi dari warga," katanya.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013