Digitalisasi musik memberikan peluang bagi para musisi Kalimantan Timur (Kaltim) untuk bisa melakukan publikasi atau melahirkan produksi ...
Samarinda (ANTARA) -
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama dengan Komisi X DPR RI menggali peluang dan potensi digitalisasi musik di Kalimantan Timur bagi para musisi lokal.

 
 
"Digitalisasi musik memberikan peluang bagi para musisi Kalimantan Timur (Kaltim) untuk bisa melakukan publikasi atau melahirkan produksi tanpa harus ke Jakarta," ucap Direktur Musik, Film, dan Animasi Kemenparekraf Mohammad Amin di Samarinda, Sabtu.

 
 
Dikemukakannya, dengan teknologi yang semakin canggih, materi bisa dikirim secara digital. Mengambil vokal atau materi bisa dari Kaltim, tapi kemudian proses mastering atau pengindukan musik bisa di Jakarta karena lebih mumpuni dan berkualitas.

 
 
 
 
Menurut Amin, di zaman digitalisasi ini, produktivitas musik berpotensi tak lagi terpusat di Jakarta, namun sudah bisa tersebar ke mana saja. Oleh karena itu, produksi musik mesti dibarengi dengan pemasaran melalui platform digital yang sudah mulai merata ke segala penjuru.

 
 
"Kalimantan Timur sendiri sebagai penyangga utama Ibu Kota Nusantara (IKN), sebagaimana Bapak Presiden melihatnya, tentu akan ada dampaknya, mengingat sorotan publik akan banyak ke wilayah sini," katanya pula.

 
 
Amin juga menekankan pentingnya para musisi Kalimantan Timur mempelajari kiat-kiat pemasaran dalam dunia industri musik, seperti waktu yang tepat untuk mengunggah konten di YouTube dan platform media digital lainnya.

 
 
"Digitalisasi musik itu ada dua, digitalisasi dalam produksi dan digitalisasi dalam pemasaran. Jadi seniman jangan hanya terfokus kepada karya, namun juga penguatan promosi," pesannya.

 
 
 
 
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengatakan bahwa tujuan penggalian potensi dan peluang digitalisasi musik di Kaltim ini adalah untuk memberikan motivasi dan kesempatan untuk berkolaborasi kepada para musisi Kaltim, serta untuk mendengarkan aspirasi mereka.

 
 
"Mudah-mudahan terbentuk kolaborasi atau ada masukan-masukan yang spesifik yang bisa kami respons," ungkap Hetifah.

 
 
Ia juga berharap masyarakat di Kaltim lebih mencintai, menghargai, dan mengapresiasi musik karya musisi lokal, karena musik juga bagian dari ekonomi kreatif yang bisa menjadi sumber pendapatan bagi pelakunya maupun bagi daerah.

 
 
"Kita masuk pada era digital, maka para musisi lokal kami godok bersama Kemenparekraf untuk lebih memahami konsep pemasarannya yang sekarang masuk pada era teknologi informasi," tuturnya.

Pewarta: Ahmad Rifandi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024