Padang (ANTARA) - United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) ikut memperingati 100 tahun sastrawan Indonesia asal Sumatera Barat, AA Navis.

Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Itje Chodidjah di Padang, Sabtu mengatakan ada beberapa alasan untuk memperingati 100 tahun AA Navis di antaranya karya sastra AA Navis menghantarkan masyarakat untuk beradab dan berbudaya. Kemudian karyanya yang kritis dinilai memiliki nilai-nilai universal yang tetap relevan dengan kondisi kekinian.

Itje mengatakan memperingati 100 Tahun AA Navis juga sebagai salah satu upaya mendorong sastrawan muda di Indonesia untuk bangkit mengikuti jejaknya. "AA Navis merupakan sastrawan yang diakui tidak saja secara nasional tetapi juga internasional melalui pemikiran yang dilahirkan lewat tulisan-tulisannya," kata dia.

AA Navis yang lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat pada 17 November 1924 menulis sekitar 65 karya sastra dalam berbagai bentuk. Karyanya memperoleh pengakuan terbaik, salah satunya cerita pendek Robohnya Surau Kami.

Baca juga: "Ulang-Alik ke Masa Lalu" TIM ungkap manuskrip maestro sastrawan Indonesia Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Abdul Khak mengatakan peringatan 100 tahun AA Navis juga diperingati secara nasional di berbagai daerah di Indonesia.

"Balai bahasa di semua daerah di Indonesia ikut memperingati 100 Tahun AA Navis," katanya. Ia ikut mendorong universitas di Indonesia terutama yang memiliki jurusan sastra ikut merayakan dalam bentuk seminar, diskusi karya, teater, atau kegiatan lainnya.

Peringatan dimulai Maret hingga November mendatang. Peringatan nasional dilaksanakan pada 17-19 November di Taman Ismail Marzuki. Lalu di tingkat Internasional digelar di markas Unesco pada 11-15 November. Abdul ingin, 100 Tahun AA Navis menjadi momen pelecut bagi sastrawan muda untuk melihat karya sastra sebagai langkah membangkitkan peradaban. Mendorong lahirnya sastrawan muda dari Sumatera Barat. Sebab dulunya provinsi ini merupakan gudangnya sastrawan.

Sementara itu putri AA Navis, Gemala Ranti mengaku bangga karena 100 tahun kelahiran ayahnya diperingati secara internasional. Ia berharap di masa kini dan mendatang akan lahir AA Navis-AA navis muda, terutama dari Sumatera Barat.*

Baca juga: PDS HB Jassin TIM tawarkan khazanah lengkap untuk pecinta sastra
Baca juga: 30 nama sastrawan RI masuk daftar pencarian terbanyak Google

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024