Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berkolaborasi dengan Dexa Group dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengedukasi bidan di NTT untuk mencegah stunting pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).

“Stunting adalah masalah kita semua, tidak masalah satu orang saja. Untuk itu dalam menyelesaikan masalah stunting ini, harus kita laksanakan secara kolaboratif, konvergen, bersama-sama," kata Pelaksana Tugas Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Marianus Mau Kuru dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Sementara itu, Penjabat Gubernur NTT Ayodhia GL Kalake menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi NTT bersama pemerintah kabupaten/kota terus berupaya untuk mempercepat penurunan stunting, dibuktikan dengan menurunnya angka stunting secara signifikan sejak tahun 2019.

Baca juga: BKKBN fokus cegah munculnya penderita stunting baru di NTT

"Prevalensi stunting di NTT mengalami penurunan signifikan, tahun 2021 itu masih 20,9 persen, tahun 2022 17,7 persen, dan 2023 ini berdasarkan hasil timbang pada bulan Agustus terhadap 419.738 balita, angka stuntingnya15,2 persen. Ini masih cukup tinggi, karena angka ini setara dengan 63.804 balita stunting," kata Ayodhia.

Corporate Affairs Director Dexa Group Tarcisius Tanto Randy menyampaikan bahwa upaya penurunan angka stunting di Indonesia menjadi inisiatif strategis dan kontribusi Dexa Group sebagai perusahaan farmasi nasional yang fokus di bidang kesehatan.

"Dexa Group sebagai salah satu pihak swasta yang fokus dalam bidang kesehatan yakni menyediakan produk farmasi yang bermutu, berkhasiat, dan aman, untuk turut berkontribusi dalam program percepatan penurunan stunting," ujar dia.

Baca juga: BKKBN klaim tren prevalensi stunting di NTT dua tahun terakhir turun

Ia menambahkan, Dexa juga memiliki salah satu platform digital yang memantau kesehatan ibu hamil hingga masa menyusui yakni aplikasi Teman Bumil, yang beroperasi melalui kolaborasi lintas sektor untuk membantu pencapaian target penurunan stunting.

Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Ade Jubaedah yang juga turut hadir sebagai mitra BKKBN mengemukakan bahwa IBI terus menjalin koordinasi dengan semua pihak untuk menurunkan angka stunting, angka kematian ibu (AKI), dan angka kematian bayi (AKB).

"Melalui kerja sama ini, membuktikan bagaimana upaya konvergensi di Provinsi NTT dilakukan dengan luar biasa karena dukungan penuh dari para pemangku kepentingan mulai dari pejabat gubernur hingga BKKBN," kata dia.

Baca juga: BKKBN NTT atasi stunting melalui upaya preventif keluarga

Selain berkolaborasi menurunkan stunting, Dexa Group juga berkolaborasi dengan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Ben Mboi dan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Provinsi NTT untuk menggelar bakti sosial berupa kegiatan operasi katarak dan penghijauan lingkungan.

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024