Beijing (ANTARA) - Industri budaya dan pariwisata di China mengalami pemulihan yang kuat dan pertumbuhan yang pesat pada tahun 2023, kata Sun Yeli, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, pada Senin (11/3).

"Ledakan pariwisata memainkan peran penting dalam menstimulasi permintaan domestik, mendorong lapangan kerja, menyegarkan pasar dan meningkatkan kepercayaan diri," ujar Sun saat jumpa pers usai penutupan sesi legislatif nasional tahunan China.

Selama musim dingin yang lalu, China menyaksikan ledakan pariwisata es dan salju di sejumlah daerah di China timur laut.

Di Provinsi Heilongjiang saja, dari November tahun lalu hingga Februari, jumlah wisatawan mencapai 120 juta orang, menghasilkan pendapatan pariwisata sebesar 170 miliar yuan (1 yuan = Rp2.175) atau sekitar 23,95 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.658), menurut Sun.

Seantero negara itu juga mengalami ledakan pariwisata tahun lalu. Wisatawan domestik melakukan hampir 4,9 miliar perjalanan pada 2023, dengan total pengeluaran pariwisata mendekati 5 triliun yuan, katanya.

Pasar seni pertunjukan juga berkembang pesat tahun lalu. Sekitar 440.000 pertunjukan luring komersial dipentaskan, menghasilkan pendapatan lebih dari 50 miliar yuan.

Sementara itu, kegiatan pertunjukan daring terbukti lebih populer, dengan pendapatan sekitar 200 miliar yuan dan menarik partisipasi 770 juta peserta, kata Sun.

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024