Dari total 2.000 ton penambahan stok dari Jakarta, 500 ton sudah dalam perjalanan ke Batam dan estimasi tiba pada 14 Maret
Batam (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Batam, Kepulauan Riau, menambah pasokan beras hingga 2.000 ton guna memastikan kebutuhan pokok itu tersedia dan cukup.

Kepala Perum Bulog Cabang Batam, Meirizal Sudyadi di Batam, Selasa mengatakan saat ini di gudang tersedia 800 ton untuk alokasi bantuan pangan, untuk Program Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) dan Gerakan Pangan Murah (GPM). 

"Dari total 2.000 ton penambahan stok dari Jakarta, 500 ton sudah dalam perjalanan ke Batam dan estimasi tiba pada tanggal 14 Maret," kata Meirizal.

Sementara untuk beras Program SPHP yang merupakan beras kualitas premium sudah terealisasi dan tersalurkan ke pengecer di kawasan Batam dan Karimun sebanyak 400 hingga 600 ton.

"Untuk masing-masing pengecer dilayani 2 ton per preorder (PO) secara bertahap, sesuai dengan kemampuan jual toko pengecer ke konsumen akhir," ujar dia.

Baca juga: Disbudpar target 1.500 kunjungan ke Batam Wonderfood Ramadhan per hari

Baca juga: Bandara Hang Nadim membuka rute penerbangan tujuan Balikpapan


Menurut Meirizal, berdasarkan aturan yang ada, harga beras SPHP dijual Rp52.500 per 5 kg dan pengecer wajib menjual sesuai harga yang sudah ditetapkan.

"Tidak boleh melebihi harga eceran tertinggi (HET). Tim kami juga mengawasi peredaran beras SPHP ini termasuk di momen lebaran nanti," kata dia.

Lebih lanjut ia menyampaikan pihaknya konsisten mendistribusikan beras bantuan pangan kepada masyarakat Kota Batam.

"Untuk beras bantuan pangan saat ini masih proses disalurkan untuk alokasi bulan Februari-Maret di Kota Batam dan Karimun," ujar Meirizal.

Bantuan ini diharapkan bisa meringankan masyarakat di tengah lonjakan harga komoditas yang terjadi beberapa pekan terakhir ini.

Baca juga: Lion Air rute Jakarta-Pontianak dialihkan ke Batam

Baca juga: Pembebasan lahan untuk hunian baru warga Rempang sudah 90 persen

Pewarta: Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024