Jakarta (ANTARA) -
Polda Metro Jaya telah menindak sebanyak 9.183 pelanggar hingga hari kesembilan pelaksanaan Operasi Keselamatan Jaya 2024 yang diselenggarakan di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
 
"Ada 9.183 pelanggar yang telah ditindak menggunakan sistem penindakan melalui ETLE Statis dan Mobile," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.
 
Jenis pelanggarannya, yaitu, tidak menggunakan helm sebanyak 1.282 pelanggar, melawan arus 1.956 pelanggar dan melanggar marka jalan sebanyak 431 pelanggar.
 
"Kemudian tidak menggunakan sabuk pengaman ada 5.369 pelanggar, menggunakan ponsel saat berkendara 69 pelanggar serta melebihi batas kecepatan sebanyak 76 pelanggar," katanya.

Baca juga: Polisi bagikan masker dalam Operasi Keselamatan Jaya di Slipi
 
Selain itu, Ade Ary menjelaskan pada hari kesembilan Operasi Keselamatan Jaya 2024, petugas di lapangan juga memberikan teguran simpatik kepada pelanggar sebanyak 17.663 teguran.
 
Mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan tersebut menambahkan, Operasi Keselamatan Jaya bertujuan untuk menekan angka kecelakaan serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berkendara di jalan raya.
 
"Operasi Keselamatan 2024 bukan hanya milik Polri ataupun tanggung jawab semata ada di Polri namun ini bagian daripada tanggung jawab bersama demi keselamatan masyarakat," katanya.
 
Polda Metro Jaya mengerahkan 2.939 personel gabungan untuk melaksanakan Operasi Keselamatan Jaya 2024 sejak 4 Maret sampai 17 Maret.
 
Menurut Wakapolda Metro Jaya Brigjen Polisi Suyudi Ario Seto saat memimpin apel di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Sabtu (2/3), jumlah itu terdiri dari 2.659 personel Polri dan 80 personel TNI.

Baca juga: Polisi bagikan helm gratis untuk pengendara di Jakarta Barat

Selain itu, 30 personel Dinas Perhubungan (Dishub) dan 30 personel dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
 
Suyudi menjelaskan, operasi ini digelar sebagai bentuk kepedulian Polda Metro Jaya dalam mengurangi angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas.
 
"Untuk mengurangi angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas kunci utama, yang harus dilakukan adalah dengan meningkatkan kesadaran berlalu lintas yang baik di masyarakat," kata Suyudi.
 
Suyudi menyebutkan operasi ini bertujuan memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat dalam bidang lalu lintas yang mengedepankan pendekatan edukatif, persuasif dan humanis.

Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024