Wuhan, China (ANTARA) - Sebanyak total 3.000 tumbuhan langka dan terancam punah yang dibiakkan secara artifisial ditanam kembali di alam liar di area Waduk Tiga Ngarai di Provinsi Hubei, China tengah, pada Selasa (12/3).

Tumbuhan-tumbuhan itu, yang mencakup 1.000 Myricaria laxiflora dan 2.000 Plantago fengdouensis, merupakan spesies endemik di Sungai Yangtze dan telah ditanam kembali di area persebaran historisnya melalui upaya pembiakan artifisial.

Menanam kedua spesies tersebut, yang memiliki resistansi kuat terhadap faktor aliran dan genangan air, tidak hanya berperan dalam penguatan tanah dan perlindungan tepian di zona fluktuasi level air di area Waduk Tiga Ngarai, tetapi juga membantu memulihkan keanekaragaman hayati di Cekungan Sungai Yangtze, kata tim peneliti.

Dari 2.000 Plantago fengdouensis tersebut, 500 di antaranya merupakan keturunan tanaman hasil pembiakan di luar angkasa yang bermutasi (space-mutation), yang menandai untuk pertama kalinya spesies hasil metode pembiakan di luar angkasa (space-breeding) ditanam kembali di alam liar.

Huang Guiyun, insinyur senior di pusat penelitian keanekaragaman hayati Sungai Yangtze milik China Three Gorges Corporation, menyampaikan bahwa tim peneliti akan memantau tingkat kelangsungan hidup dan pertumbuhan spesies hasil space-mutation itu, dan menyeleksi spesies yang memiliki sifat-sifat yang unggul untuk pemulihan lingkungan ekologi yang lebih baik di zona fluktuasi level air tersebut.

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024