Jakarta (ANTARA) -
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada Rabu ditutup naik menjadi Rp15.575 per dolar AS di tengah inflasi Amerika Serikat (AS) Februari 2024 yang lebih tinggi dari perkiraan.

 
 
Pada akhir perdagangan Rabu, rupiah menguat 15 poin atau 0,10 persen menjadi Rp15.575 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.590 per dolar AS.

 
 
"Inflasi year on year (yoy) naik ke 3,2 persen dibandingkan dengan harapan 3,1 persen," kata analis mata uang Lukman Leong kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

 
 
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Selasa (12/3) bahwa Consumer Price Index (CPI) di bulan Februari mengalami peningkatan 0,4 persen dan 3,2 persen dari tahun lalu. Kenaikan bulanan sesuai ekspektasi, tetapi secara tahunan sedikit di atas perkiraan, yakni 3,1 persen.

 
 
Inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan dapat membuat Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu lebih lama, setidaknya hingga pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) pada bulan Juni.

 
 
Selain itu, investor menantikan data survei kepercayaan konsumen Indonesia. Indeks kepercayaan diperkirakan akan berada di 126, naik dari bulan lalu 125.

 
 
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu meningkat ke level Rp15.576 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.603 per dolar AS.

 
 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024