Ya, setelah dilakukan pencarian, kami menemukan dua  korban meninggal dunia akibat terseret banjir
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan, Jawa Tengah, melakukan proses evakuasi puluhan warga yang terdampak banjir bandang yang terjadi di Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong, pada Rabu (13/3) malam.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan Budi Raharjo di Pekalongan, Rabu, mengatakan pihaknya bersama TNI/Polri dan sukarelawan masih melakukan proses evakuasi terhadap para korban hingga Kamis (14/3) dinihari.

Intensitas curah hujan yang tinggi yang melanda wilayah Kabupaten Pekalongan, kata dia, mengakibatkan tanggul di sungai Desa Wangandowo jebol sehingga banjir merendam permukiman warga setempat.

"Sekarang ini kami menyediakan lokasi pengungsian warga di Balai Desa Wangandowo," katanya.

Baca juga: BMKG prakirakan cuaca ekstrem landa wilayah Jateng hingga 11 Maret

Ia mengatakan pada kejadian banjir bandang juga mengakibatkan dua orang ditemukan meninggal dunia dan 50 rumah rusak yang dua diantaranya terbawa banjir bandang.

"Ya, setelah dilakukan pencarian, kami menemukan dua  korban meninggal dunia akibat terseret banjir," katanya.

Menurut dia, korban meninggal dunia kini sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kajen untuk mendapatkan visum.

Baca juga: Pemkot Pekalongan maksimalkan operasional pompa air antisipasi banjir

"Adapun rencananya berikutnya kami kini masih berada di lokasi kejadian untuk meminta warga mengungsi ke Balai desa Wangandowo," katanya.

Warga Desa Wangandowo, Jami Azami mengatakan peristiwa banjir tersebut terjadi saat warga sedang menjalani ibadah tarawih, namun mendadak air masuk ke tempat ibadah.

"Melihat kejadian itu warga yang sedang tarawih membubarkan diri untuk menyelamatkan diri ke lokasi yang aman," katanya.

Baca juga: Pemkot Pekalongan maksimalkan operasional pompa air antisipasi banjir

 

Pewarta: Kutnadi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024