Kunming, China (ANTARA) - Provinsi Yunnan di China barat daya telah menerapkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk melakukan sebagian besar inspeksi rutin di 621 gardu listrik, guna menggantikan kebutuhan intervensi dari manual tenaga manusia.

Inspeksi AI, yang didukung oleh kamera, drone, dan robot berjalan, mampu menyelesaikan tugas dalam waktu kurang dari lima menit, lebih cepat dari durasi lima jam yang dibutuhkan oleh pekerja manusia, ungkap China Southern Power Grid cabang Yunnan.

Sebagai produsen utama listrik tenaga air dan bentuk listrik bersih lainnya, Yunnan memiliki 1.937 gardu listrik berkapasitas 35 kilovolt atau lebih, yang sebagian besar terletak di kawasan yang bergunung-gunung.

Akses ke hampir setengah dari gardu-gardu ini membutuhkan perjalanan lebih dari tiga jam melalui jalan darat, kata Wang Xin, manajer senior cabang Yunnan.

Inspeksi otomatis yang ditenagai AI diharapkan dapat membebaskan pekerja manusia dari panjangnya durasi perjalanan via jalan raya, sehingga sangat menekan biaya, ucap Wang.
 
  Foto yang diambil pada 22 Februari 2024 ini menunjukkan sebuah drone yang sedang melakukan pekerjaan inspeksi kecerdasan buatan (AI) di gardu induk di Baoshan, Provinsi Yunnan, China barat daya. (Xinhua)



China Southern Power Grid telah berencana meningkatkan inspeksi AI ke seluruh gardu listrik di provinsi itu dalam dua tahun ke depan

China makin beralih ke teknologi robotik untuk mengatasi kekurangan teknisi di kawasan bergunung-gunung yang terpencil.

Guizhou, salah satu provinsi bergunung-gunung China, pada tahun lalu juga mulai menggunakan robot untuk memeriksa gardu listrik yang rentan terhadap gangguan akibat kondisi cuaca ekstrem.

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024