Kairo (ANTARA) - Gerakan Ansar Allah, yang juga dikenal sebagai Houthi di Yaman, telah melakukan uji tembak peluru kendali hipersonik yang memiliki daya rusak tinggi dan bersiap menambah rudal itu ke persenjataan militernya, kata sumber Sputnik.

"Pasukan rudal dari gerakan tersebut telah berhasil menguji rudal yang dapat mencapai kecepatan Mach 8 (delapan kali kecepatan suara atau 10.000 km per jam) dan ditenagai bahan bakar padat," kata sumber militer yang dekat dengan gerakan tersebut.

"Yaman berencana memulai memproduksi rudal itu untuk digunakan dalam serangan di Laut Merah, Laut Arab, serta teluk Aden, juga melawan target di Israel," kata dia.

Pada saat yang sama dengan uji coba rudal hipersonik tersebut, angkatan bersenjata di Yaman utara meningkatkan kapabilitas rudal dan pesawat tak berawak (drone) mereka, setelah memodifikasi hulu ledaknya untuk melipatgandakan kekuatan penghancurnya, menyusul tes yang berlangsung selama tiga bulan, menurut sumber tersebut.

Kamis pekan lalu, pemimpin Houthi Abdul Malik al-Houthi berbicara tentang upaya gerakan tersebut untuk memproduksi rudal hipersonik, dengan mengatakan bahwa "musuh, teman dan rakyat kami akan melihat tingkat pencapaian kepentingan strategis yang akan menempatkan negara kami dalam hal kemampuannya di antara negara-negara lain di dunia ini."

Baca juga: Serangan baru AS-Inggris menargetkan situs Houthi di Yaman

Dia kemudian mengatakan bahwa pasukan Yaman telah menggunakan senjata baru dalam operasi baru-baru ini di Laut Merah dan Laut Arab, yang "mengejutkan Amerika Serikat dan Inggris."

Ia menambahkan gerakan tersebut menyerang 61 kapal dan satu kapal militer sejak gerakan Hamas di Palestina menyerang Israel pada 7 Oktober 2023.

Kelompok Houthi juga mengatakan pada November 2023 bahwa mereka akan menyerang kapal apa pun yang terkait dengan Israel yang melewati Laut Merah sebagai pembalasan atas serangan Israel ke Jalur Gaza.

Sejak itu Houthi telah melancarkan puluhan serangan terhadap kapal-kapal di wilayah tersebut, yang memicu serangan udara balasan dari Inggris dan Amerika Serikat.

Sumber: Sputnik

Baca juga: Houthi sebut AS dan Inggris serang Bandara Al Hudaydah di Yaman Barat

Penerjemah: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024