Pelaku pasar masih menunggu data neraca perdagangan Indonesia yang akan dirilis besok yang diperkirakan akan kembali surplus,
Jakarta (ANTARA) -
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada Kamis ditutup melemah menjadi Rp15.580 per dolar AS di tengah pasar menantikan rilis data neraca perdagangan Indonesia.
 
Pada akhir perdagangan, rupiah merosot 5 poin atau 0,03 persen menjadi Rp15.580 per dolar AS dari sebelumnya yang sebesar Rp15.575 per dolar AS.
 
"Pelaku pasar masih menunggu data neraca perdagangan Indonesia yang akan dirilis besok yang diperkirakan akan kembali surplus," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
 
Rully menuturkan neraca perdagangan Indonesia diperkirakan surplus 2,5 miliar dolar AS.

Baca juga: Rupiah naik menjadi Rp15.575 di tengah data inflasi AS yang tinggi
 
 
Selain itu, capital inflow masih berlanjut di pasar keuangan Indonesia setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed memastikan akan menurunkan suku bunga.
 
Aliran modal asing keluar bersih di pasar keuangan domestik mencapai Rp13,61 triliun selama periode 4-7 Maret 2024.
 
Nilai tersebut berasal dari aliran modal asing keluar bersih di pasar Surat Berharga Negara (SBN), pasar saham, dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)masing-masing sebesar Rp10,42 triliun, Rp0,57 triliun, dan Rp2,62 triliun.

Baca juga: Rupiah melemah dipengaruhi sentimen prospek pemangkasan suku bunga AS
 
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis menurun ke level Rp15.582 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.576 per dolar AS.
 
 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024