Ini menjadi bukti bahwa kinerja kami yang tumbuh berkelanjutan memiliki nilai ekonomi yang potensial di masa depan
Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi kinerja PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) yang berhasil masuk dalam jajaran 10 bank syariah global dengan kapitalisasi pasar terbesar lebih cepat dari yang ditargetkan pemerintah, yakni pada 2025.

  “Ini menjadi bukti bahwa kinerja kami yang tumbuh berkelanjutan memiliki nilai ekonomi yang potensial di masa depan,” ujar Erick Thohir di Jakarta, Kamis.

  Ia mengatakan bahwa hal tersebut juga mencerminkan menguatnya kepercayaan investor asing terhadap kinerja fundamental perseroan maupun kinerja saham BSI.

  Pencapaian tersebut mengacu pada penutupan harga saham BSI dengan kode BRIS pada perdagangan Rabu (13/3) dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp131,47 triliun atau setara 8,44 miliar dolar AS.

  Saham BRIS pada Rabu dibuka pada level harga Rp2.610 dan ditutup pada Rp2.850 atau naik 9,62 persen. Berdasarkan harga penutupan tersebut, harga saham BRIS naik hingga 63,79 persen sejak awal tahun (year-to-date/ytd) atau naik 114 persen year-on-year (yoy).

  BSI berada pada peringkat 10 bank syariah dunia dengan kapitalisasi pasar terbesar, di bawah Abu Dhabi Islamic Bank dan Emirates Islamic Bank yang masing-masing menduduki ranking 8 dan 9 dengan nilai kapitalisasi masing-masing 10,94 miliar dolar AS dan 10,38 miliar dolar AS.

  Erick menyatakan bahwa realisasi pencapaian BSI sebagai 10 bank syariah global dengan kapitalisasi pasar terbesar yang lebih cepat daripada target membuktikan bahwa perusahaan tersebut memiliki resiliensi tinggi dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi.

  Menurut dia, prestasi tersebut pun menjadi pembuktian bahwa Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim mampu mengembangkan bank syariah besar dengan fundamental kinerja yang tangguh.

  Direktur Utama  BSI Hery Gunardi mengatakan bahwa BRIS menjadi salah satu faktor pendorong yang turut mendorong pergerakan positif IHSG pada kisaran 7.409,67 hingga menembus rekor 7.435,81.

  Ia mengatakan bahwa saat ini sektor perbankan masih menjadi andalan utama investor domestik dan global di Bursa Efek Indonesia karena kinerjanya yang stabil.

  “Ketika BRIS ternyata memiliki fundamental performance yang sangat baik, maka BRIS pun menjadi saham yang banyak dikoleksi investor,” katanya.

  Untuk menjaga kepercayaan publik, pihaknya pun terus aktif memberikan berbagai informasi terbaru kepada investor potensial melalui berbagai kegiatan konferensi dan non-deal roadshow (NDR).

  “Kami tentu akan menjaga kepercayaan ini dengan terus meningkatkan kinerja menjadi semakin baik. Kami ingin menjadikan BSI sebagai salah satu bank transaksional terbaik di segmen retail maupun wholesale,” ucap Hery.

  BSI berhasil menjaga kinerja keuangannya tetap tumbuh secara positif dengan laba yang tumbuh 33,88 persen yoy menjadi Rp5,70 triliun hingga kuartal IV/2023.

  Penopang utama kinerja positif BSI di antaranya adalah pembiayaan, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), dan dana murah yang tumbuh dua digit, respons strategi yang tepat, serta model bisnis yang fleksibel dan terdigitalisasi.

Baca juga: Erick Thohir: Kementerian BUMN berperan besar majukan UMKM
Baca juga: Menteri BUMN tegaskan jalan tol bantu percepatan pertumbuhan ekonomi
Baca juga: Erick Thohir ingin pangkas jumlah BUMN jadi hanya 30
Baca juga: Erick Thohir: Harga BBM tidak naik untuk jaga perekonomian rakyat

 



Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024