Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan bantuan pangan cadangan beras pemerintah kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Gudang Bulog GDT (Gudang Daerah Tertinggal) Huta Lombang, Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatra Utara, Jumat.

Dalam sambutan penyerahan bantuan pangan tersebut, Kepala Negara mengatakan bahwa bantuan itu merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menghadapi kenaikan harga beras.

Baca juga: Pj Gubernur sampaikan ke Presiden bahwa stok pangan di Sumut aman

"Jadi, bapak ibu sekalian, beras ini diberikan kepada bapak ibu, karena harga beras sekarang naik," ujar Jokowi dalam keterangan tertulis Biro Pers Sekretariat Presiden RI yang diterima di Jakarta, Jumat.

Presiden juga menjelaskan bahwa kenaikan harga beras terjadi di seluruh dunia, tidak hanya di Indonesia. Naiknya harga beras, dipicu terjadinya perubahan iklim yang mengakibatkan gagal panen.

"Ada perubahan iklim, ada yang panen gagal karena perubahan iklim, hujan terlalu deras, kering terlalu panjang, banyak negara yang juga sama dengan kita gagal panen, sehingga distribusinya sedikit, yang makan tetap atau tambah banyak, sehingga harganya naik," kata dia.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden memastikan bahwa masyarakat yang hadir telah menerima bantuan pangan yang diberikan pemerintah.

Baca juga: Presiden: Harga beras di Pasar Kawat Sumatera Utara lebih baik

Baca juga: Presiden Jokowi resmikan pabrik minyak makan merah di Sumatera Utara


Presiden mengatakan bahwa bantuan tersebut akan dilanjutkan apabila Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencukupi. "Nanti kalau APBN kita ada ruang untuk anggaran ini, akan dilanjutkan, tapi janji dari pemerintah sampai bulan Juni dulu," tutur Presiden.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kegiatan itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, Pj Gubernur Sumatra Utara Hassanudin, dan Pj Bupati Padang Lawas Edy Junaedi.

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024