Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengimbau masyarakat tetap siaga terhadap perubahan kondisi cuaca meski banjir di sejumlah wilayah terpantau sudah mulai surut.

"Penanganan banjir dilakukan masif dengan mengaktifkan pompa-pompa," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, di sela tinjauan bersama Penjabat Gubernur Jawa Tengah, di lokasi terdampak banjir di Semarang, Jumat.

Dalam tinjauan itu, terpantau banjir di sejumlah titik sudah surut, seperti di kawasan Kota Lama, Stasiun Tawang Semarang, serta Jalan Madukoro yang terdampak luapan Sungai Banjir Kanal Barat.

Di kawasan Sungai Banjir Kanal Timur, banjir juga sudah mulai surut, seperti di Sawah Besar meski di beberapa perkampungan masih tergenang, kemudian di Tlogosari sebagian sudah kering.  

Menurut dia, pompa-pompa, baik milik Pemerintah Kota Semarang maupun Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana akan dimaksimalkan untuk menyedot banjir di sejumlah wilayah.

Ita memastikan pompa air akan terus menyala hingga banjir surut, seperti banjir akibat limpasan Sungai Banjir Kanal Timur, Rabu (13/3) lalu yang disedot hingga benar-benar kering.

"Dengan kapasitas pompa yang besar, karena di sana kan ada tiga pompa untuk kota, kemudian ada dua punya BBWS, akhirnya berangsur surut. Tentu kami terus menerus melakukan pemompaan sehingga bisa segera normal kembali," katanya.

Lalu, kata dia, banjir di wilayah Jalan Madukoro, mengingat air tidak bisa dibuang ke Sungai Banjir Kanal Barat karena terjadi limpasan sehingga dimintanya untuk didatangkan pompa "portable" agar air yang menggenang bisa disedot.

Saat ini, ia mengaku tengah fokus menangani banjir di Kawasan Kaligawe, dan telah meminta agar pintu-pintu air rumah pompa di Sungai Sringin dan Tenggang bisa terus dibuka dan pompa-pompa terus berjalan.

"Tinggal saat ini hanya di kawasan Kaligawe, Sringin, Tenggang, dan Gayamsari. Semoga cuaca hari ini cerah kemudian rob juga tidak tinggi, sehingga delapan pintu air yang ada di Sringin bisa dibuka seluruhnya, dan mempercepat keluarnya air dari Kaligawe," katanya.

Sementara itu, Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana mengatakan banjir di sejumlah lokasi sudah mulai surut dengan total 28 pompa yang bekerja secara normal untuk menyedot banjir.

Hanya saja, kata dia, intensitas curah hujan yang tinggi membuat debit sungai tinggi dan ditambah adanya rob, yakni limpasan air laut sehingga penanganan banjir membutuhkan waktu.

Baca juga: KAI catat 3.271 penumpang batal berangkat akibat banjir Semarang

Baca juga: Pemprov Jateng upayakan TMC antisipasi cuaca ekstrem

Baca juga: BMKG prakirakan cuaca ekstrem intai Jateng hingga 17 Maret

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024