Kuala Lumpur (ANTARA) - Perusahaan minyak nasional Malaysia, Petroliam Nasional Bhd (Petronas) mencatatkan keuntungan bersih sebesar RM80,7 miliar atau sekitar Rp267,99 triliun di tahun keuangan 2023.

Angka itu lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yang mencapai RM101,6 miliar atau sekitar Rp337,4 triliun. Penurunan itu, menurut Pejabat Tertinggi Eksekutif Grup Petronas Tengku Muhammad Taufik Tengku Aziz, di Kuala Lumpur, Jumat, sebagian besar disebabkan oleh harga realisasi rata-rata yang lebih rendah.

Perolehan Petronas pada tahun keuangan 2023 lalu susut menjadi RM343,6 miliar atau sekitar Rp1,1 kuadriliun dari sebelumnya RM372,3 miliar atau sekitar Rp1,2 kuadriliun.

Menurut Tengku Aziz, perolehan yang rendah itu sebagian besar mengikuti penurunan harga realisasi rata-rata seluruh produk seiring dengan penurunan harga acuan. Hal itu sebagian diimbangi oleh volume penjualan yang lebih baik, terutama dari produk minyak bumi akibat dampak nilai tukar uang asing.

Penanaman modal (CAPEX) pada tahun itu mencapai RM52,8 miliar atau sekitar Rp175,39 triliun, yang sebagian besar digunakan untuk proyek-proyek hulu migas.

Belanja modal dalam negeri naik 41 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebagian besar untuk investasi proyek LNG terapung dekat pantai di Sabah dan pengembangan lapangan gas Kasawari dan fasilitas penyerapan karbon dioksida (CO2) di Sarawak.

Total aset Petronas di 2023 menguat menjadi RM773,3 miliar atau sekitar Rp2,5 kuadriliun per 31 Desember 2023, ujar dia.

Sedangkan ekuitas pemegang saham naik menjadi RM443,5 miliar atau sekitar Rp1,47 kuadriliun pada periode sama terutama didorong oleh keuntungan yang dicatatkan oleh pemegang saham.

Baca juga: Keuntungan Petronas turun 47 persen
Baca juga: Petronas Raih Keuntungan 18,1 Miliar Dolar
Baca juga: Keuntungan bersih Petronas kuartal pertama turun 4,7 persen

 

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024