Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), perpanjangan masa status tanggap darurat banjir selama tiga hari ke depan.

"Masa tanggap darurat banjir yang sebelumnya ditetapkan berakhir hari ini. Namun, status ini kita perpanjang selama tiga hari ke depan atau sampai 21 Maret," kata Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kota Palangka Raya, Hendrikus Satria Budi di Palangka Raya, Senin.

Perpanjang masa tanggap darurat banjir ini ditetapkan pada rapat terpadu yang diikuti berbagai pihak terkait. Selain itu juga mempertimbangkan kondisi di lapangan.

"Saat ini masih ada wilayah yang terendam banjir, masih banyak juga warga kita yang tinggal di pengungsian, maka berdasar rapat disepakati status diperpanjang," kata Budi.

Baca juga: Harga pangan di Palangka Raya stabil meski Trans Kalimantan banjir

Baca juga: BPBD: 20 kelurahan di Palangka Raya terdampak banjir luapan sungai


Dia menambahkan usai perpanjangan pertama berakhir, pihaknya akan melakukan rapat evaluasi kembali guna menetapkan status bencana tahunan yang melanda wilayah "Kota Cantik" ini diperpanjang kembali atau tidak.

Budi mengatakan keputusan perpanjangan status tanggap darurat banjir ini diambil sebagai langkah antisipasi untuk memastikan ketersediaan bantuan dan dukungan yang lebih lanjut bagi warga yang terdampak.

"Apalagi sampai saat ini ribuan warga masih terdampak dan sebagian besar di antaranya tinggal di rumah tetangga, kerabat dan di posko pengungsian," katanya.

Pemerintah Kota Palangka Raya akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mengambil langkah yang tepat dalam menghadapi situasi banjir yang masih berlangsung.

Masyarakat diharapkan tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi terkait perpanjangan status tanggap darurat banjir ini.

“Pemerintah Kota Palangka Raya akan terus berupaya untuk memberikan bantuan dan dukungan yang diperlukan bagi Masyarakat yang terdampak banjir,” katanya.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu menginstruksikan jajarannya untuk memberikan penanganan yang baik kepada warga pengungsi banjir, termasuk layanan di posko pengungsian, konsumsi dan layanan kesehatan.

“Yang paling utama, masyarakat yang dievakuasi telah disiapkan penampungan, bahan logistik, makanan, obat-obatan, serta kebutuhan lain yang dibutuhkan,” kata Hera.

Hal ini menjadi bagian dari upaya Pemerintah Kota Palangka Raya dalam menangani dampak banjir, dengan memastikan bahwa kebutuhan dasar, keselamatan dan pelayanan warga terdampak banjir dapat terpenuhi dengan baik.*

Baca juga: 32.877 warga Palangka Raya terdampak banjir luapan sungai

Baca juga: BNPB: Kalteng berangsur normal setelah dilanda banjir 2-3,4 meter

Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024