Operasi TMC dilakukan melalui udara, yakni dengan menaburkan bahan semai menggunakan pesawat yang ditujukan untuk mengurangi intensitas hujan di wilayah Jateng
Semarang (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Jawa Tengah berlangsung selama lima hari, mulai Jumat (15/3) hingga Rabu (20/3) lusa.

"Hari ini saya dan Ibu Wali Kota Semarang ada di Lapangan Penerbangan Jenderal Ahmad Yani. Kami sedang melihat dan mengecek kesiapan dari kegiatan TMC," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, di Semarang, Senin.

Menurut dia, operasi TMC dilakukan melalui udara, yakni dengan menaburkan bahan semai menggunakan pesawat yang ditujukan untuk mengurangi intensitas hujan di wilayah Jateng.

Baca juga: Pemprov Jateng upayakan TMC antisipasi cuaca ekstrem

Setiap hari, kata dia, pesawat terbang akan diberangkatkan tiga kali atau tiga sorti penerbangan, dengan setiap sorti membawa bahan semai sebanyak satu ton untuk disebar.

"Jadi satu hari 3 ton, tiga hari ini sudah 9 ton. Hasilnya, beberapa hari khususnya di pagi dan siang hari ini tidak ada hujan. Memang tadi malam di Kota Semarang masih ada hujan tapi masih terkendali," katanya.

Ia menjelaskan bahwa operasi TMC pada tahap awal ini akan berlangsung selama lima hari, namun pihaknya tetap memantau kondisi cuaca dan terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Hari ini juga ada rapat koordinasi di Kantor Gubernur (Jateng, red.) dengan Kepala BMKG juga. Kami akan koordinasi apakah masih harus diperpanjang (TMC-nya, red.) atau dialihkan ke kota lain," katanya.

Dikatakannya, TMC sangat bermanfaat untuk diterapkan, baik saat musim hujan untuk mengurangi atau mengalihkan, maupun ketika terjadi kekeringan bisa dimanfaatkan untuk mendatangkan hujan.

Baca juga: Pemerintah antisipasi kebakaran hutan, lakukan TMC di wilayah rawan

Selama ini, kata Suharyanto, penggunaan bahan semai untuk rekayasa cuaca tidak memiliki efek samping, tetapi kondisi alam tidak bisa diatur sedemikian rupa secara terus menerus.

"Jadi, ini pun dilakukan ketika diperlukan. Dengan TMC, sekarang hujan di Kota Semarang bisa dikurangi, tapi di belahan kota lain hujan kan dibutuhkan. Jadi, harus dipertimbangkan secara matang. Makanya, BNPB selalu berkoordinasi dengan BMKG," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan terima kasih kepada BNPB, BMKG, dan seluruh jajaran lainnya yang memberikan dukungan atas penanganan banjir.

Ita, sapaan akrab Hevearita mengakui bahwa TMC sangat membantu untuk mengurangi intensitas dan curah hujan, mengingat prediksi BMKG selama satu pekan ini akan terjadi cuaca ekstrem.

"Kita lihat, pagi sampai sore tidak terjadi hujan, tinggal malam hari. Dengan berkurangnya intensitas hujan, penanganan pascabanjir bisa berjalan secara maksimal," katanya.

Baca juga: Kamis, Samsat keliling tersedia di 14 wilayah Jadetabek

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024