Berita harian Le Monde menyesatkan

... tidak akan mengungkapkan rincian yang kami lakukan... "

Washington (ANTARA News) - Direktur badan Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat, James Clapper, Selasa, mengatakan, berita yang disiarkan harian Prancis, Le Monde, mengenai aktivitas intelejen Washington itu tidak akurat dan menyesatkan.

Clapper mengatakan, tuduhan Le Monde bahwa NSA mengumpulkan lebih dari 70 juta rekaman pembicaraan telephon warga Prancis adalah berita yang salah.

"Kami tidak akan mengungkapkan rincian yang kami lakukan. Namun kami telah berulangkali menyatakan, Amerika Serikat mengumpulkan informasi intelejen seperti halnya negara-negara lain melakukan hal sama," kata Clapper.

"Amerika Serikat mengumpulkan informasi intelejen untuk melindungi kepentingan nasional, kepentingan para negara sahabat, dan ancaman-ancaman lain seperti terorisme dan proliferasi senjata pemusnah masal," kata dia.

Le Monde, mengutip dokumen dari mantan kontraktor intelejen Edward Snowden, Senin, melaporkan, NSA telah merekam 70,3 juta pembicaraan telephon di Prancis selama 10 Desember 2012-8 Januari 2013, atau hanya 30 hari.

Le Monde mengatakan, dokumen yang dibocorkan Snowden membuktikan dugaan sebagian orang bahwa NSA tidak hanya menargetkan orang-orang yang dicurigai terlibat dalam terorisme namun juga pejabat teras di kalangan bisnis dan politik.

Le Monde kemudian melanjutkan berita itu dengan laporan Amerika Serikat telah memata-matai kedutaan Prancis di seluruh dunia.

Dalam pembicaraan telephon dengan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, pemimpin Prancis menyatakan penolakan yang dalam. Dia mengatakan, praktik tersebut sama sekali tidak bisa diterima antara negara sahabat dan sekutu.

Clapper, dalam pernyataan singkatnya, mencoba untuk meredakan perselisihan tersebut dengan menekankan hubungan dekat antara Washington dan Paris.

"Amerika Serikat sangat menghargai persahabatan dan persekutuan yang terjalin dengan Prancis, dan kami akan terus bekerja sama dalam bidang keamanan dan intelejen di masa depan," kata dia.