....Pada saat defisit terjadi di Kota Surakarta maka harga akan naik, tapi di daerah lain di Solo Raya ada yang surplus, misalnya Boyolali,....
Solo (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) berupaya memperkuat koordinasi antarwilayah untuk mengendalikan angka inflasi di kawasan Solo Raya, Jawa Tengah.

Kepala Perwakilan (Kpw) BI Surakarta Dwiyanto Cahyo Sumirat di Solo, Selasa, mengatakan sejauh ini sudah melakukan komunikasi dengan asisten dua di masing-masing kabupaten/kota di Solo Raya.

"Karena kondisinya sekarang ada kabupaten yang surplus, ada yang defisit. Misalnya Solo kan konsumen ya, tidak banyak produsennya. Pada saat defisit terjadi di Kota Surakarta maka harga akan naik, tapi di daerah lain di Solo Raya ada yang surplus, misalnya Boyolali, atau mungkin Karanganyar, Wonogiri. Ketika ada kerja sama dengan kabupaten/kota harapannya ada komunikasi, kok ini daging ayam di Surakarta lagi mahal, oh ini Boyolali punya. Maka ada kerja sama perdagangan," katanya.

Baca juga: "Whiz Smart Saver" jadi solusi hadapi inflasi yang diproyeksi tinggi

Saat ini pihaknya sedang melakukan finalisasi perjanjian kerja sama antarkabupaten. "Dengan demikian, harapannya bisa ada kerja sama antarpemerintah daerah. Di dalamnya ada bussines to bussines juga yang saling bekerja sama di situ," katanya.

Sementara itu, mengenai proyeksi inflasi pada Lebaran mendatang di Kota Solo, menurut dia tekanannya akan lebih besar dari sebelumnya.

"Oleh karena itu, upaya pengendalian inflasi sedang kami rintis sekarang," katanya.

Ia mengatakan dari sisi tekanan inflasi, ada beberapa komoditas pangan yang harganya masih cukup tinggi, di antaranya beras, daging ayam, gula pasir, dan minyak goreng.

"Bulan April nanti ditambah lagi dari sisi transportasi. Solo Raya justru yang dominan transportasi atau angkutan darat karena lebih banyak pilihan, sehingga kombinasi berbagai kondisi yang terjadi di April akan menambah tekanan inflasi," katanya.

Baca juga: Gubernur sebut bantuan pangan sangat penting tekan inflasi di Sumut

Pihaknya berharap beberapa daerah yang sudah mulai panen raya padi da pat mengendalikan harga di pasaran.

"Harapannya bulan April makin banyak volume panen. Jadi meski permintaan tinggi inflasi beras mulai termoderasi. Selanjutnya, dampaknya ke komoditas nasi dan lauk karena saat Lebaran permintaan terbanyak ada di nasi dan lauk," katanya.

Dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan range maksimum untuk inflasi tahunan atau year on year di Kota Surakarta bisa di angka 3 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan inflasi yoy Februari di Kota Surakarta sebesar 2,82 persen.

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024