Berlin (ANTARA) - Kantor Statistik Federal Jerman (Destatis) pada Senin (18/3) menyatakan bahwa krisis perumahan Jerman belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda, dengan penurunan 23,5 persen dalam hal jumlah izin bangunan tempat tinggal yang dikeluarkan pada Januari 2024 dibandingkan periode yang sama pada 2023.

Menurut Destatis, hanya terdapat 16.800 apartemen yang mengantongi izin bangunan pada Januari. Sementara tahun lalu, total 260.100 izin bangunan dikeluarkan untuk apartemen, yang merupakan tingkat terendah sejak 2012.

"Tahun baru dimulai dengan berlanjutnya berita buruk untuk pembangunan tempat tinggal," ujar Felix Pakleppa, kepala eksekutif Federasi Konstruksi Jerman (ZDB), dalam sebuah pernyataan, seraya memperingatkan bahwa "kurangnya izin bangunan saat ini akan memicu minimnya pesanan dan apartemen di masa mendatang."

Pakleppa menuturkan kepada Xinhua bahwa "sulit untuk mengatakan kapan situasi ini akan kembali mereda." Untuk tahun ini, diperkirakan terdapat 235.000 rumah yang selesai dibangun. "Penurunan suku bunga dan lingkungan pendanaan yang andal penting untuk membuat aktivitas pembangunan kembali berjalan."
 
        Logo Euro terlihat di Frankfurt, Jerman, pada 24 Februari 2023. (Xinhua/Shan Weiyi)

Usai memuncak di angka lebih dari 4 persen, suku bunga untuk kredit bangunan 10 tahun mulai stabil di kisaran 3,5 persen, menurut broker hipotek Interhyp. Angka tersebut masih berada jauh di atas suku bunga pada dekade sebelum inflasi mulai meroket akibat konflik Rusia-Ukraina.

Pemerintah Jerman gagal memenuhi target tahunannya yakni 400.000 apartemen sejak 2021. Sehubungan dengan adanya resesi ekonomi, Menteri Pembangunan Jerman Klara Geywitz menuturkan bahwa penting untuk "kembali ke jalur yang benar" alih-alih memangkas kapasitas.

Sementara itu, antusiasme terhadap pembangunan tempat tinggal mencapai titik terendah dalam sejarah seiring dengan meningkatnya pembatalan, menurut Institut Riset Ekonomi ifo (ifo Institute for Economic Research). "Saat ini, tidak ada harapan untuk pembangunan tempat tinggal," kata pakar ifo Klaus Wohlrabe pekan lalu.

Kalkulasi yang dilakukan oleh Federasi Properti Jerman (ZTA) menunjukkan adanya kekurangan sebanyak 600.000 apartemen di ekonomi terbesar Eropa tersebut tahun ini. Kekurangan ini diperkirakan akan meningkat menjadi 830.000 per 2027 mendatang.
 
Foto yang diambil pada 14 Maret 2024 ini memperlihatkan bunga di tepi Sungai Main di Frankfurt, Jerman. (Xinhua/Zhang Fan)  

"Situasi di pasar perumahan semakin memburuk ... penurunan aktivitas pembangunan tempat tinggal sangat mengkhawatirkan," tutur Lukas Siebenkotten, presiden asosiasi penyewa Jerman (DMB), pada akhir Februari, seraya memperingatkan bahwa semakin banyak penyewa menghadapi berbagai tantangan eksistensial.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024