Tidak hanya menyediakan hunian, pemerintah juga memberikan pelatihan-pelatihan yang dapat membantu perekonomian warga ke depannya
Batam (ANTARA) - Badan Pengusahaan (BP) Batam memutuskan untuk memberikan pelatihan pertanian hidroponik kepada warga terdampak Rempang Eco City untuk mendongkrak perekonomian masyarakat.

Dewan Pengawas Badan Pengusahaan (BP) Batam Elen Setiadi dalam keterangan yang diterima di Batam, Kepulauan Riau, Selasa, mengatakan pembangunan rumah dengan tipe 45 dan luas tanah 500 meter, merupakan solusi yang baik untuk masyarakat.

"Tidak hanya menyediakan hunian, pemerintah juga memberikan pelatihan-pelatihan yang dapat membantu perekonomian warga ke depannya. Mulai dari pelatihan pertanian hidroponik, peternakan dan sebagainya," ujar Elen saat melakukan peninjauan pembangunan rumah contoh untuk warga yang terdampak pengembangan Rempang Eco-City.

Dengan begitu ia menyampaikan ke depannya Tanjung Banon tidak hanya menjadi tempat hunian masyarakat.

Namun, dengan hunian dan lahan 500 meter tersebut, masyarakat bisa melakukan kegiatan yang produktif, sehingga dapat membantu perekonomian keluarga.

"Jadi ini betul-betul kita siapkan dengan serius. Mudah-mudahan masyarakat ini bisa segera menempati rumah rumah yang menjadi hak mereka," kata dia.

Baca juga: Pembebasan lahan untuk hunian baru warga Rempang sudah 90 persen

Baca juga: BP Batam targetkan warga Rempang tempati hunian baru pada September


Elen mengatakan kunjungan tersebut untuk melihat progres pembangunan rumah contoh warga dan lokasi hunian tetap warga di Tanjung Banon, sehingga pergeseran warga yang terdampak pengembangan Rempang Eco-City ini bisa segera dilakukan.

"Saat ini, pemerintah terus menyelesaikan proses keseluruhannya. Sehingga, proses pembangunan secara keseluruhan rumah untuk masyarakat yang sudah kita siapkan itu bisa segera kita lakukan," ujar dia.

Ia berharap pembangunan hunian tetap untuk warga bisa terealisasi hingga akhir tahun ini, terutama pembangunan rumah untuk warga yang telah pindah ke hunian sementara.

"Maka rumah contoh ini penting supaya masyarakat yang masih ragu atau belum berminat ini bisa melihat bahwa pemerintah serius untuk menyiapkan rumah ini bagi penduduk," kata Elen.

Wakil Kepala BP Batam Purwiyanto berharap pengembangan Rempang ini bisa berjalan lancar.

Sehingga Rempang menjadi kota yang baru, kota yang membuka lapangan kerja yang banyak dan peluang-peluang bisnis lainnya.

"Harapannya, pembangunan ini bisa terus lancar dan sukses semua," imbuhnya.

Hingga saat ini pembangunan rumah contoh warga terdampak pengembangan Rempang Eco-City sudah mencapai 90 persen.

Baca juga: BP Batam sebut anggaran pembangunan jalan layang Sei Ladi Rp132 miliar

Baca juga: BP Batam targetkan rumah contoh Rempang Eco City selesai Maret 2024

Pewarta: Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024