Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meminta agar pohon industri yang sudah disiapkan kementerian itu bisa menjadi acuan dalam melaksanakan kebijakan hilirisasi industri.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier mengatakan, hal tersebut guna mewujudkan hilirisasi yang merata ke semua sektor.

"Kami mohon dukungan dari pimpinan Komisi VII agar BKPM juga mengikuti ini. Ini ada sebagai guidelines supaya hilirisasi terjadi. Jadi, tidak semua izin diberikan di sisi tertentu, tapi terus menyebar ke arah pohon industri yang sudah kita tetapkan," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI di Jakarta, Selasa.

Taufiek menilai perlu adanya regulasi yang mengatur pohon industri sebagai acuan, sehingga hal itu menjadikan proses investasi dan hilirisasi berjalan secara berkesinambungan.

"Ini yang perlu nanti menjadi bagian dari PR, apakah regulasinya itu harus dilakukan melalui Kepres dan sebagainya, sehingga pohon industri ini betul-betul menjadi acuan," katanya.

Dirinya berargumen, pihaknya sudah secara detail mendesain nilai tambah yang didapat dari masing-masing komoditas dalam pohon industri. Selain itu pola yang sudah disiapkan juga bisa mendorong substitusi impor untuk produk dalam negeri, karena memberikan panduan kepada para investor supaya dapat mengisi kekosongan dalam proses hilirisasi di suatu sektor.

"Ini nanti akan menjadi nilai tambah dan tentunya akan mengurangi impor yang ada di dalam negeri," katanya.

Sebelumnya ia mengatakan Indonesia membutuhkan realisasi investasi sebesar 70,57 miliar dolar AS sampai tahun 2029 untuk kebijakan hilirisasi logam dasar guna mengembangkan produk hilir di sektor tersebut.

Angka itu didapatkan dari rincian investasi untuk industri nikel sebesar 51,7 miliar dolar AS, 270,3 juta untuk sektor bauksit, serta 18,6 miliar dolar AS diperuntukkan guna hilirisasi industri tembaga.

"Kalau di industri nikel, kami punya hitungan sekitar 51,7 miliar dolar AS sampai tahun 2029. Itu termasuk tadi yang sampaikan Pak Dirjen Minerba, ada MHP, nikel mati, dan sebagainya. Termasuk hidrometalurgi itu ada di situ untuk mendukung baterai listrik," ujarnya.

Baca juga: Kemenperin: Butuh 70 miliar dolar AS untuk hilirisasi logam dasar
Baca juga: Kemenperin minta IKM furnitur terus berinovasi guna ikuti tren dunia
Baca juga: Gibran optimistis hilirisasi Inggris bisa diterapkan di Indonesia

 

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024