Berlin (ANTARA News) - Angkatan laut Jerman menjadwalkan mengirimkan pasukan guna menjamin lalu-lintas laut di lepas pantai Libanon dan Israel sebagai bagian dari pasukan perdamaian internasional untuk kawasan itu. Surat kabar Tagesspiegel, yang mengutip pernyataan sumber-sumber pemerintah Jerman, dalam edisi Selasa mengabarkan bahwa para pemimpin partai pemerintahan Kanselir Angela Merkel telah sepakat bahwa Jerman akan mengirim pasukan ke kawasan itu, jika diminta ikut serta. Sumber-sumber mereka mengatakan, angkatan laut Jerman juga bisa dilibatkan. Jerman telah ikut serta dalam Operasi Usaha Aktif (OAE), yang dilakukan sehubungan dengan serangan-serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat (AS), untuk memantau kapal-kapal dan mengawal kapal-kapal non militer melewati Selat Gibraltar. Surat kabar itu juga melaporkan bahwa para perwira polisi Jerman dapat digelar di perbatasan antara Suriah dan Libanon. Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman, Frank Walter Steinmeler, sedang melakukan kunjungan ke Timur Tengah untuk mendesak negara-negara kawasan itu membantu perdamaian yang kekal di Libanon. Steinmeeir berada di Jordania, Selasa, dan menjadwalkan bertemu dengan Presiden Suriah, Bahar al Assad di Damaskus, Rabu. Setibanya di Amman, Senin, ia mengatakan, Jerman masih mempertimbangkan apakah akan mengirim pasukan ke Libanon. "Kami akan memutuskan dengan cara yang bertanggungjawab dan segera, apakah pemerintah Jerman akan menyumbang, serta dan bagaimana hal itu akan dilakukan," demikian Steinmeier. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006