Kontribusi BUMN terhadap penerimaan fiskal ini meningkat terutama akibat pertumbuhan dividen yang meningkat dari Rp39,7 triliun.....
Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, kontribusi BUMN kepada negara mencapai 21,9 persen dari pajak, dividen, dan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) pada 2023.

"Kontribusi BUMN terhadap penerimaan fiskal ini meningkat terutama akibat pertumbuhan dividen yang meningkat dari Rp39,7 triliun di 2022 menjadi Rp 81,2 triliun pada 2023," ujar Erick di Jakarta, Selasa.

Erick menyebut kinerja positif ini berdasarkan realisasi estimasi laba bersih sebelum audit atau unaudited sebesar Rp292 triliun. Estimasi laba bersih ini tumbuh 15 persen dibandingkan angka laba bersih pada 2022 sebelum laba non-recurring Garuda.

"Angka-angka laporan keuangan gabungan sedang dalam proses audit yang diharapkan akan selesai pada Mei - Juni 2024 seiring penyelesaian audit masing-masing BUMN," kata Erick.

Baca juga: Erick Thohir lebur tujuh BUMN Karya jadi tiga perusahaan

Erick mengatakan, proporsi dividen BUMN saat ini lebih besar daripada penyertaan modal negara (PMN). Hal ini tentu merupakan kabar yang menggembirakan bagi kinerja dan kontribusi BUMN terhadap negara.

Kementerian BUMN mengalokasikan cadangan investasi 2024 sebesar Rp13,6 triliun yang diambil dari PMN, sedangkan dividennya Rp81,2 triliun.

Total realisasi dan usulan PMN tunai 2020-2024 adalah Rp226,1 triliun. Rinciannya Rp27 triliun pada 2020, Rp68,9 triliun pada 2021, Rp53,1 triliun pada 2022, Rp35,3 triliun pada 2023, dan Rp41,8 triliun pada 2024.

Sementara itu, total realisasi dan usulan dividen 2020-2024 sebesar Rp279,7 triliun atau lebih besar dari PMN. Rincian dividen pada 2020 sebesar Rp43,9 triliun, Rp29,5 triliun pada 2021, Rp39,7 triliun pada 2022, Rp81,2 triliun pada 2023, Rp85,5 triliun pada 2024.

Baca juga: Erick Thohir optimistis BUMN akan menciut jadi 30 perusahaan

Erick menyampaikan, tidak ingin Menteri BUMN mendatang kebingungan dalam melihat data PMN dan dividen. Oleh karenanya, penting untuk menetapkan target besaran PMN dan dividen berikutnya.

Hal ini merupakan hal yang penting untuk menetapkan target besaran PMN dan dividen berikutnya.

"Seperti waktu saya menjabat pertama kali menjadi menteri, saya sempat bingung ketika oh ini PMN berapa, dividen berapa, saya enggak tahu. Paling tidak siapa pun menterinya itu dia punya catatan, hari ini PMN dan dividen sekian," ucap Erick.

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024