Teheran (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri Yaman pada Selasa mengumumkan bahwa pihaknya akan terus melakukan operasi di Laut Merah sampai agresi terhadap Gaza dihentikan.

Pernyataan Kemlu Yaman tersebut sebagai tanggapan atas pernyataan Dewan Keamanan PBB mengenai operasi yang dilakukan oleh negara itu.

Dalam pernyataan tersebut tertulis bahwa Dewan Keamanan telah tunduk pada kemauan Amerika Serikat untuk mendukung kebrutalan rezim Israel di Gaza.

Memalukan bahwa Dewan Keamanan tidak dapat mengeluarkan pernyataan yang mengutuk pembantaian rezim Israel di Gaza setelah sekitar 200 hari, tetapi Dewan Keamanan mengecam gerakan Ansarullah Yaman atas tindakannya di Laut Merah untuk mendukung warga Palestina.

Dewan Keamanan PBB sebaiknya mencegah pengiriman fasilitas AS ke Israel sebab rezim Zionis telah membunuh kaum perempuan dan anak-anak di Gaza, kata kementerian Yaman itu.

Pihaknya juga menekankan bahwa operasi di Laut Merah dan Laut Arab saling berhubungan dengan perkembangan di Gaza.

Baca juga: Serangan pasukan Israel bunuh koordinator bantuan Gaza

Anggota delegasi perundingan pemerintah Yaman, Abdul Malik al-Ajri, mengomentari pernyataan Dewan Keamanan (DK) PBB dan menggambarkannya sebagai pernyataan tak berguna.

Dia mencatat bahwa DK PBB tidak berhak meminta negara lain untuk menghormati regulasi internasional sebab badan tersebut tidak mampu memaksa rezim Israel untuk mengikuti regulasi tersebut dan menghentikan genosida di Gaza.

Pada Senin (18/3) DK PBB mengutuk serangan Ansarullah Yaman terhadap kapal komersial di Laut Merah.

Pasukan Udara Yaman mengumumkan bahwa pihaknya tidak akan berhenti melakukan operasi terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel sampai perang di Gaza berakhir.

Sejak awal perang 7 Oktober lalu, lebih dari 31.000 warga Palestina, kebanyakan anak-anak dan perempuan, terbunuh di Gaza.

Sumber: IRNA-OANA

Baca juga: PBB: Israel bisa gunakan kelaparan sebagai "metode perang" di Gaza

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024