Kami memperkenalkan alangkah indahnya kami di sini, toleransi antaretnis kami terjaga dan kami tingkatkan serta lestarikan agar budaya ini tak hilang ditelan zaman, baik dari Tionghoa, Dayak, dan Melayu...
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat disambut dengan prosesi adat saat tiba di Bandara Singkawang, Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat, Rabu, dalam rangka kunjungan kerja.

Menurut informasi yang diterima di Jakarta, Rabu, Presiden Jokowi tiba di Bandara Singkawang sekitar pukul 09.00 WIB.

Presiden disambut oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Penjabat Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson, Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Iwan Setiawan, Kapolda Kalbar Irjen Pol Pipit Rismanto, Danlanud Harry Hadisoemantri Letkol Pnb. Dion Aridito, serta Pj Wali Kota Singkawang Sumastro.

Lalu Presiden Jokowi menerima pengalungan manik-manik khas Kalimantan dan pemakaian tanjak yaitu penutup kepala sebagai tanda ucapan selamat datang.

Kedatangan Presiden turut diiringi dengan tarian Tidayu dan tarian Barongsai yang dibawakan putra-putri daerah Kalbar. 

Baca juga: Presiden prihatin dan empati atas insiden kunker di Sumatera Utara

Ketua Perkumpulan Ikatan Seni Budaya dan Zikir Nazam Kota Singkawang Ashari Arhap menjelaskan bahwa penyambutan melibatkan adat dan budaya dari tiga etnis di Kota Singkawang yakni Tionghoa, Dayak, dan Melayu.

Menurutnya, hal tersebut melambangkan keharmonisan antaretnis di Singkawang.

"Kami memperkenalkan alangkah indahnya kami di sini, toleransi antaretnis kami terjaga dan kami tingkatkan serta lestarikan agar budaya ini tak hilang ditelan zaman, baik dari Tionghoa, Dayak, dan Melayu ataupun etnis yang bermacam-macam di Kota Singkawang ini," kata Ashari.

Prosesi penyambutan kemudian dilanjutkan dengan adat Tepung Tawar dan pembacaan doa.

Usai penyambutan, Presiden Jokowi kemudian melakukan peninjauan sejumlah fasilitas, sarana, dan prasarana yang ada di Bandara Singkawang.

Baca juga: Presiden meresmikan Bandara Singkawang Kalbar


 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024