Purbalingga, Jateng (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto Christoveny mengimbau masyarakat tidak menukarkan uang di sembarang tempat guna mengantisipasi terjadinya penipuan maupun peredaran uang palsu.

"Bank Indonesia pada hari ini melakukan kick off Serambi (Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri) 2024 untuk wilayah kerja Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Banjarnegara," kata Christoveny usai Kick Off Serambi 2024 berupa layanan penukaran uang rupiah di Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Purbalingga, Jateng, Rabu.

Dia mengatakan Serambi merupakan sinergi kegiatan bersama pemerintah daerah dan perbankan di wilayah kerja BI Purwokerto dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan  uang rupiah oleh masyarakat selama Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri.

Dalam hal ini, kata dia, pihaknya memahami bahwa kebutuhan masyarakat terhadap uang rupiah menjelang Idul Fitri semakin meningkat terutama uang pecahan kecil.

"Bank Indonesia sesuai dengan tugasnya, kewenangannya, menyediakan uang rupiah dalam jumlah yang cukup, kualitas yang baik, dan layak edar, maka diadakan kegiatan Serambi ini," katanya.

Menurut dia, Serambi 2024 mencakup kegiatan pelayanan penukaran uang di Mal Pelayanan Publik masing-masing kabupaten wilayah kerja BI Purwokerto, loket-loket perbankan sebanyak 37 titik, dan mobil Kas Keliling.

Dia mengatakan layanan penukaran uang tersebut disertai dengan kegiatan edukasi "Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah" yang sesuai tema Serambi 2024 berupa "Belanja Bijak di Bulan Penuh Berkah".

"Diharapkan masyarakat lebih bijak menggunakan rupiahnya, belanja sesuai kebutuhan, belanja produksi dalam negeri, dan harus ada saving, juga ajakan untuk menukar di tempat-tempat yang ditentukan untuk menghindari uang palsu," katanya.

Christoveny mengatakan secara keseluruhan, KPw BI Purwokerto pada momentum Ramadhan hingga Idul Fitri 1445 Hijriah menyediakan uang pecahan layak edar sebanyak Rp3,5 triliun atau meningkat enam persen dari 2023 yang sebesar Rp3,2 triliun.

Menurut dia, peningkatan enam persen itu sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sebesar lima persen.

"Batasan penukaran uang maksimal Rp3,7 juta per orang jika dilakukan di sini (Mal Pelayanan Publik) dan loket perbankan, sedangkan kalau melalui Kas Keliling Bank Indonesia bisa sampai Rp4 juta," katanya.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Purbalingga Mukodam mengimbau masyarakat yang membutuhkan uang pecahan yang cetakannya masih baru, bisa melakukan penukaran di sejumlah lokasi atau gerai resmi yang telah ditentukan, salah satunya Mal Pelayanan Publik Kabupaten Purbalingga.

"Jadi, masyarakat jangan sembarangan melakukan penukaran uang rupiah, tukarkan di gerai resmi yang telah ditentukan," katanya.

Baca juga: BI Purwokerto ingin potensi wisata Baturraden "naik kelas"
Baca juga: BI Purwokerto hadirkan pergelaran QRIS Jazz Gunung Slamet
Baca juga: BI Purwokerto ajak TPID kendalikan lonjakan harga beras

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024