Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Jepang meminta berbagai pihak untuk dapat menggunakan istilah “air olahan Advanced Liquid Processing System (ALPS)” karena istilah “limbah nuklir” tidak berdasarkan bukti ilmiah.

Menurut keterangan tertulis Kedubes Jepang di Jakarta, Rabu, Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) menegaskan bahwa penggunaan istilah harus dibedakan untuk menghindari kebingungan dalam masyarakat.

Pemerintah Jepang telah melepaskan air olahan ALPS dari PLTN Fukushima yang lumpuh ke laut dan dilakukan dengan seksama sejak Agustus 2023 serta telah dilaksanakan secara aman dan terencana berdasarkan standar internasional.

Pemerintah Jepang sendiri menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah dan tidak mengizinkan pelepasan air olahan ALPS tersebut ke laut yang tidak memenuhi standar regulasi yang berdasarkan standar internasional.

Kedubes juga menyebutkan bahwa Jepang melibatkan IAEA dalam kegiatan pemantauan pelepasan air olahan ALPS secara berlapis dan tidak pernah ditemukan kejanggalan.

Mengenai keamanan air olahan ALPS, IAEA mengeluarkan laporan komprehensif pada Juli 2023 yang menyimpulkan bahwa upaya pelepasan air olahan ALPS ke laut dan kegiatan terkait sudah sesuai dengan standar keamanan internasional.

Selain itu, disimpulkan juga bahwa dampak radiasi yang diakibatkan oleh pelepasan air olahan ALPS terhadap manusia dan lingkungan dapat diabaikan.

Dalam The Review Mission Report IAEA pada Januari 2024 yang dikeluarkan untuk pertama kalinya sejak pelepasan air olahan ALPS, tidak ditemukan hal-hal yang tidak memenuhi persyaratan standar keamanan internasional terkait.

Disebutkan pula bahwa IAEA dapat menegaskan kembali kesimpulan yang fundamental dari peninjauan keamanan sebagaimana yang dicantumkan dalam laporan komprehensif.

Lebih lanjut, Kedubes Jepang menyampaikan bahwa Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) mengeluarkan pernyataan mengenai pelepasan air olahan ALPS tersebut.

BAPETEN menyampaikan bahwa pelepasan air olahan ALPS tidak memberikan dampak negatif terhadap manusia dan lingkungan selama konsentrasi tritium dalam air olahan ALPS yang dilepaskan tersebut dapat dipertahankan di bahwa nilai ambang batas yang telah ditentukan.

Baca juga: Jepang peringati 13 tahun gempa-tsunami yang memicu bencana nuklir
Baca juga: Jepang selesaikan gelombang keempat pembuangan air olahan Fukushima

Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024