Untuk meningkatkan upaya pendalaman pasar uang dan mendukung aliran masuk ke dalam negeri, instrumen moneter pro-market SRBI, SVBI, dan SUVBI, yang diterbitkan sejak 2023 terus dioptimalkan
Jakarta (ANTARA) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan hingga 19 Maret 2024 lelang Sekuritas Rupiah BI (SRBI) mencapai Rp409,38 triliun guna mendukung pendalaman pasar uang dan aliran modal asing masuk ke dalam negeri.

Pada periode yang sama, posisi Sekuritas Valas BI (SVBI), dan Sukuk Valas BI (SUVBI) masing-masing tercatat sebesar 2,31 miliar dolar AS, dan 387 juta dolar AS.

"Untuk meningkatkan upaya pendalaman pasar uang dan mendukung aliran masuk ke dalam negeri, instrumen moneter pro-market SRBI, SVBI, dan SUVBI, yang diterbitkan sejak 2023 terus dioptimalkan," kata Perry dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Bulan Maret 2024 di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan penerbitan SRBI, SVBI, dan SUVBI mampu memperkuat pendalaman pasar uang dan mendukung aliran masuk modal asing ke dalam negeri.

Kepemilikan nonresiden pada instrumen SRBI mencapai Rp85,02 triliun atau sebesar 20,77 persen dari total outstanding.

"Respons dan inovasi instrumen kebijakan moneter terus diperkuat untuk meningkatkan efektivitasnya dalam memastikan inflasi tetap terkendali dan nilai tukar rupiah tetap stabil," ujarnya.

Ke depan, berbagai inovasi instrumen yang telah diterbitkan diharapkan dapat terus memperkuat ketahanan eksternal ekonomi Indonesia dari dampak rambatan global.

Baca juga: BI perkirakan ekonomi Indonesia 2024 tumbuh di rentang 4,7-5,5 persen
Baca juga: BI proyeksikan ekonomi global tumbuh tiga persen pada 2024
Baca juga: BI kembali pertahankan suku bunga BI-Rate di level 6 persen

 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024