Osaka (ANTARA) - Jepang berupaya menarik wisatawan asing, khususnya pelancong kaya dari Asia Tenggara, untuk mengunjungi daerah pedesaan di Osaka dan Kyoto menjelang World Expo 2025 di Jepang barat.

Minat mengunjungi pedesaan tinggi di kalangan "orang kaya yang cenderung mencari pengalaman berbeda dari orang lain,” kata Yoshiko Miura, Direktur Divisi Promosi Investasi Internasional Biro Kansai Kementerian Perekonomian, Perdagangan dan Industri Jepang, seperti dikutip oleh Kyodo pada Rabu.

Kantor kementerian itu di Osaka pada akhir Februari telah mengundang para pejabat dari sembilan agen perjalanan di Thailand dan Malaysia untuk mengikuti tur selama lima hari di luar kota, termasuk ke Fukui, Nara, Osaka, dan Shiga.

Mereka mengunjungi Wazuka, kota penghasil teh premium Uji di Kyoto selatan yang berpenduduk sekitar 3.500 jiwa, sembari belajar menanam pohon teh, serta membuat dan menikmati minuman matcha.

Tur itu diadakan untuk memperkenalkan paket wisata menjelang World Expo yang dijadwalkan berlangsung pada 13 April-13 Oktober 2025 di pulau buatan bernama Yumeshima di Teluk Osaka.

Menurut Badan Pariwisata Jepang, pengeluaran pelancong asing tumbuh 33,8 persen pada 2023 menjadi 212.000 yen (sekitar Rp22 juta) per orang dibandingkan dengan angka yang tercatat pada 2019.

Jumlah pengunjung dari Thailand menunjukkan tren yang meningkat setelah anjlok akibat pandemi COVID-19. Pada 2023, kunjungan wisatawan dari negara itu mencapai hampir 1 juta orang. Sebelum pandemi, angkanya mencapai 1,3 juta orang pada 2019.

Sumber: Kyodo

Baca juga: Jepang sebut istilah "limbah nuklir" tidak berdasarkan bukti ilmiah
Baca juga: Jepang pertimbangkan penerapan aturan bagi pengembang AI


Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024