Tak ada yang tak mungkin

Vietnam sendiri sudah mencatat satu kemenangan dalam babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2026, yang memiliki bobot nilai kemenangan 2,5. Indonesia sendiri baru mengumpulkan satu poin.

Tapi, bayangkan jika Vietnam kalah dalam dua pertandingan melawan Indonesia nanti. Bayangkan pula jika Indonesia bisa membalas kekalahan dari Irak dan mempecundangi Filipina dalam dua pertandingan kandang berikutnya dalam kompetisi ini.

Jika itu terjadi, peringkat Vietnam bisa semakin didekati Indonesia. Maka,wajar jika Vietnam cemas. Mereka juga khawatir Indonesia mempertahankan tren kemenangan atas mereka.

Di satu sisi, hal itu bisa menggerus poin dan peringkat FIFA mereka. Di sisi lain, bisa menghilangkan peluang mereka dalam mencapai putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.

Untuk itu, mereka perlu merusak konsentrasi dan kepaduan skuad Indonesia dengan melancarkan perang urat syarat.
 
Pemain timnas Indonesia Jay Idzes saat mengikuti latihan perdana untuk persiapan laga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran kedua Grup F melawan Vietnam, di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin malam (18/3/2024). (ANTARA/Ho/PSSI)

Baca juga: Nadeo tanggapi santai perang urat syaraf dari Vietnam

Tetapi memang ada bagian dari sentilan Vietnam yang perlu dipertimbangkan Indonesia, khususnya mengenai pentingnya merawat dan melindungi bakat negeri sendiri yang dibiakkan oleh kompetisi dan pembinaan lokal.

Meski begitu, penggunaan pemain naturalisasi sudah umum digunakan, termasuk oleh tim-tim mapan Asia seperti Arab Saudi dan Jepang sekalipun. Bahkan raksasa-raksasa sepak bola dunia seperti Spanyol pun pernah melakukannya.

Sepanjang bisa mendorong naiknya performa tim, mengapa tidak? Lagi pula, dalam konteks Indonesia, seperti ditegaskan oleh Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali, penglibatan pemain naturalisasi adalah program jangka pendek

Dengan semua pandangan itu, skuad Indonesia tak boleh guncang oleh perang urat syaraf Vietnam. Sebaliknya, mari bungkam Vietnam dengan mengalahkan lagi mereka Kamis malam nanti.

Lalu, kita ulangi lagi pekan depan di Hanoi. Setelah itu, bersiap membalas Irak dan menaklukkan Filipina dalam dua pertandingan kandang pada Juni dan Juli nanti.

Jika semua itu bisa dilakukan, bukan saja peringkat yang naik, tapi yang lebih penting lagi Indonesia mencapai babak ketiga, atau bahkan bisa mencapai putaran elite kualifikasi Piala Dunia 2023, yakni babak keempat.

Ini mungkin mimpi tapi tak ada yang tak mungkin dalam sepak bola, sepanjang semua pihak berkepentingan mencurahkan 100 persen perhatian untuk timnas.

Baca juga: Troussier buka suara soal banyaknya pemain naturalisasi di Indonesia
Baca juga: Sandy Walsh: Vietnam iri pemain Indonesia banyak yang bermain di Eropa

Copyright © ANTARA 2024