Berlin (ANTARA) - Pertemuan puncak Uni Eropa akan membahas skenario pascaperang Gaza yang "realistis", saat para pemimpin blok tersebut bertemu di Brussels pada Kamis-Jumat, demikian menurut seorang pejabat tinggi pemerintah Jerman.

“Penting bagi kami untuk mendapatkan perspektif politik bagi Palestina dan menciptakan skenario yang realistis,” kata pejabat tersebut kepada wartawan di Berlin pada Rabu (20/3).

Pejabat itu mengatakan Uni Eropa dapat memainkan "peranan penting" dalam rekonstruksi Gaza yang hancur akibat perang, tidak hanya dalam bentuk pendanaan tetapi juga mengorganisir pembangunan kembali secara besar-besaran di daerah kantong yang diduduki Israel itu.

Israel telah menewaskan lebih dari 31.000 warga Palestina di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang. Serangan militer Israel telah mengubah wilayah itu menjadi lautan reruntuhan dan menyebabkan kondisi kelaparan.

Pejabat itu juga menyoroti pembicaraan diplomatik intensif yang sedang berlangsung mengenai pembebasan sandera Israel di Gaza.

“Ada berbagai usulan, tapi sejauh ini belum ada kesepakatan,” ujarnya.

Ia mengemukakan bahwa masalah perjanjian sandera “sangat erat kaitannya” dengan topik gencatan senjata yang lebih bertahan lama, sambil menambahkan: "Pertanyaannya adalah kapan akan tercapai titik gencatan senjata yang lebih lama tersebut."

Sebelumnya di hari yang sama, Kanselir Olaf Scholz menyerukan gencatan senjata yang lebih bertahan lama di Gaza, sambil mengingatkan tentang adanya kebutuhan penting untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi warga sipil Palestina.

“Apa yang sekarang harus dicapai secepat mungkin adalah gencatan senjata yang lebih lama,” kata Scholz kepada anggota parlemen, seraya menambahkan bahwa hal ini dapat memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan dan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas.

Scholz merasa optimis mengenai pembicaraan gencatan senjata yang sedang terjadi, dan mencatat bahwa Jerman juga mencoba berkontribusi pada hasil positif melalui keterlibatan diplomatiknya.

"Saya tidak ingin memberikan harapan palsu, tetapi saya mendapatkan kesan saat ini lebih realistis dibandingkan sebelumnya,” tambahnya.

Baca juga: Uni Eropa serukan gencatan senjata segera di Gaza
Baca juga: EU: Gencatan senjata di Gaza krusial di tengah ancaman kelaparan
Baca juga: Uni Eropa kecam pembatasan masuknya bantuan kemanusiaan oleh Israel


Sumber: Anadolu

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024