Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memproyeksikan penyelenggaraan kongres Asia Pacific Academy of Ophthalmology (APAO) 2024 memberikan dampak ekonomi mencapai Rp250,4 miliar.
 
"Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dampak ekonomi dari empat hari penyelenggaraan APAO 2024 diperkirakan mencapai Rp250,4 miliar," ujar Staf Ahli Bidang Pengembangan Usaha Kemenparekraf Masruroh di Jakarta, Kamis.
 
Angka tersebut mewakili kontribusi sebesar 0,94 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Bali 2024.
 
Dampak ekonomi ini terbagi ke dalam tiga komponen utama, yaitu dampak langsung sebesar Rp144,4 miliar, dampak tidak langsung Rp100,8 miliar, serta dampak ikutan sebesar Rp1,1 miliar.
 
Kongres yang digelar pada 22-25 Februari di Bali ini, lanjut dia, tak hanya memberikan dampak ekonomi sebesar Rp250,4 miliar, tapi juga memberikan penciptaan nilai tambah sebesar Rp146,6 miliar, serta menyerap sebanyak 1.836 tenaga kerja di Bali dengan rincian 585 pekerja pada dampak langsung, 1.139 pekerja pada dampak tidak langsung, dan 112 pekerja pada dampak ikutan.
 
"Dengan menyerap banyak tenaga kerja lokal, gelaran event internasional berkelas seperti ini membuka peluang ekonomi luas bagi masyarakat setempat,".
 
Sektor akomodasi dan makan minum, serta sektor transportasi dan pergudangan juga terdampak, yakni sektor akomodasi mencapai Rp62,8 miliar, sektor transportasi udara (domestik) sebesar Rp22,5 miliar, dan transportasi darat Rp17,3 miliar. Sementara untuk sektor makan minum, dampak langsungnya mencapai Rp30,7 miliar.
 
Sementara itu, dampak tidak langsung lebih terasa pada sektor perdagangan besar dan eceran senilai Rp25,1 miliar, serta sektor jasa lainnya sebesar Rp28,6 miliar.
 
"Dampak tidak langsung juga dirasakan sektor penjualan suvenir yang mencapai Rp14 miliar," ujarnya pula.
 

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024