Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan angka stunting di Kabupaten Kediri mengalami tren positif dengan terjadi penurunan dari tahun ke tahun menjadi 7,9 persen yang merupakan hasil kolaborasi dengan berbagai pihak.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengemukakan dari data bulan timbang, pada 2021 angka stunting di Kabupaten Kediri adalah 14,1 persen. Kemudian menurun secara signifikan menjadi 7,9 persen pada Februari 2024, sehingga target one digit stunting dapat tercapai di tahun 2024.

"Target saya di 2025 atau 2026 bisa zero digit stunting," katanya di Kediri, Jumat.

Bupati dalam acara Rembug Stunting Kabupaten Kediri di Convention Hall Simpang Lima Gumul (SLG) Kabupaten Kediri mengemukakan hasil ini kolaborasi dari berbagai pihak. Namun, ia juga telah meminta meminta camat serta kepala desa untuk memastikan pemberian makanan tambahan (PMT) benar-benar dikonsumsi oleh anak-anak di wilayahnya.

Baca juga: Pemkot Kediri terus tekan angka stunting

Baca juga: Ratusan anak di Kediri terkena stunting


Pihaknya menilai, masih banyak PMT yang justru dikonsumsi orang tua anak. Padahal, program itu untuk membantu perbaikan gizi anak-anak. Untuk itu, kepala desa dan camat diminta untuk memonitor secara langsung penyaluran PMT agar tepat sasaran.

"Pastikan pemberian PMT dikonsumsi anak-anak, bukan orang tuanya. Hal ini sering terjadi," kata dia.

Selain itu, pihaknya juga menginginkan camat dan kepala desa untuk mengetahui kondisi riil dan jumlah anak stunting di masing-masing wilayah. Dengan itu, pendekatan dan intervensi bisa dilakukan secara efektif.

Camat dan kepala desa juga diminta untuk mempunyai target jelas dalam penanganan masalah stunting di daerahnya.

"Camat harus punya target stunting turun menjadi berapa persen di wilayahnya di tahun depan," kata dia.

Sementara itu, Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kediri yang sekaligus Wakil Bupati Kediri Dewi Maria Ulfa mengatakan PMT sangat diperlukan dalam penanganan stunting dan wasting (gizi kurang atau gizi buruk).

Menurutnya, selama 2023 angka wasting di Kabupaten Kediri juga mengalami penurunan dengan kolaborasi lintas sektor dan pemerintah desa.

"Wasting turun dari 5.936 anak menjadi 5.702 anak," kata Dewi.*

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024