Hohhot (ANTARA) - Rangkaian pertama bilah turbin angin darat sepanjang 131 meter, yang terpanjang di dunia, berhasil diproduksi di Bayannur, Daerah Otonom Mongolia Dalam, China utara, menurut otoritas setempat.

Bilah tersebut diluncurkan dari jalur perakitan pada Kamis (21/3) di Sany Renewable Energy di kawasan industri pintar nol karbon Bayannur. Bilah itu akan dipasang di unit turbin angin megawatt besar, sehingga akan meningkatkan kapasitas dan efisiensi pembangkit listrik tenaga angin.

Bilah baru ini menunjukkan stabilitas dan daya tahan yang sangat baik, menantang batasan material manufaktur dalam hal kekakuan dan kekuatan serta mendorong inovasi dalam teknologi manufaktur modern. Bilah turbin angin ini telah menjalani tes komponen dan pengujian skala penuh.

Sany Renewable Energy telah beralih dari manufaktur tradisional ke manufaktur pintar, dan meningkatkan presisi produk melalui teknologi digitalisasi, kata narasumber dari perusahaan tersebut. Selain itu, bilah ini menggunakan komponen struktur poliuretan yang dapat didaur ulang untuk meningkatkan kemampuan daur ulang sekaligus mencapai produksi massal.

Kawasan industri pintar nol karbon Bayannur mencakup area seluas sekitar 540 mu (36 hektare) dengan total investasi sekitar 1 miliar yuan (1 yuan = Rp2.175). Pada 2023, kawasan industri tersebut memproduksi lebih dari 400 bilah turbin angin, yang mencapai nilai output 260 juta yuan. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024