Ancaman ini ditujukan pada orang-orang yang memiliki keberanian untuk menghadiri rencana Konferensi Jenewa yang ditawarkan oleh Rusia dan Amerika Serikat dengan dukungan seluruh dunia."
Moskow (ANTARA News) - Rusia, Senin, menyebut ancaman yang dikeluarkan oleh kelompok pemberontak kuat di Suriah terhadap pihak-pihak yang menghadiri perundingan perdamaian yang didukung oleh Moskow dan Washington sebagai "keterlaluan".

Keterlaluan jika beberapa kelompok yang memerangi pasukan pemerintah di Suriah mulai membuat ancaman, kata Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov dalam komentar di televisi.

"Ancaman ini ditujukan pada orang-orang yang memiliki keberanian untuk menghadiri rencana Konferensi Jenewa yang ditawarkan oleh Rusia dan Amerika Serikat dengan dukungan seluruh dunia," katanya.

Sembilan belas kelompok Islam yang berjuang untuk menggulingkan Bashar al Assad mengeluarkan pernyataan pada Minggu. Mereka mengatakan, "Jika usulan konferensi itu tidak, dan tidak akan pernah menjadi pilihan orang-orang kami atau permintaan revolusi kami."

Mereka melanjutkan dengan mengatakan bahwa siapa pun yang menghadiri pembicaraan tersebut akan melakukan aksi "pengkhianatan" dan "harus mempertanggungjawabkannya di pengadilan kami".

Konferensi Jenewa diusulkan bersama oleh Lavrov dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry pada Mei tetapi sejak itu telah berulang kali tertunda.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa Ban Ki-moon masih belum menyebutkan tanggal resmi untuk rencana pertemuan itu meskipun komentar dari beberapa pejabat Suriah dan Arab menyebutkan jika pertemuan itu mungkin diselenggarakan pada akhir bulan depan .

Lavrov mengatakan ancaman para komandan itu secara tersirat menyatakan jika "kantor perwakilan diplomatik (Rusia) dan diplomat (yang bekerja) di luar negeri akan menjadi sasaran yang sah" dari pembunuhan dan serangan lainnya.

"Ini semua keterlaluan dan tidak bisa diterima. Dan semua ini , pada akhirnya, bertumpu pada hati nurani mereka yang membiayai dan mempersenjatai kelompok-kelompok oposisi ini," kata diplomat tinggi Rusia itu.


Penerjemah: Gusti Nur Cahya Aryani

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013