Selatan Panjang, Riau (ANTARA) - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau semakin meluas karena menjangkau lahan vegetasi semak belukar di sejumlah desa di Pulau Rangsang yang luasnya mencapai 40 hektare lebih.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Meranti, Muhlisin, Minggu mengatakan Karhutla yang terjadi di Pulau Rangsang ada lima titik yakni di Desa Telesung, Penyagun, Sungai Gayung Kiri, Renak Dungun dan perbatasan di Mantiasa.

Dia belum bisa memastikan berapa luas kebakaran secara keseluruhan namun untuk dua titik yaitu di Desa Telesung dan Penyagun diperkirakan mencapai 40 ha.

"Luas karhutla yang mencapai 40 hektare pada dua titik ini menunjukkan bahwa situasinya cukup serius dan membutuhkan penanganan yang cepat dan efektif," katanya.

Baca juga: Tiga kabupaten di Riau tetapkan siaga darurat karhutla

Dia mengatakan timnya bersama personel gabungan TNI dan Polri serta masyarakat saat ini terus melakukan upaya pemadaman dan pendinginan di titik api. Pihaknya bekerja secara intensif untuk membatasi penyebaran api dan memastikan kebakaran tidak meluas ke area yang lebih luas.

Diungkapkan dia, api yang menyala dari Karhutla yang membakar semak belukar juga tampak pada malam hari. Dia mengatakan kondisi ini perlu penanganan segera untuk memadamkan api, karena saat ini sedang dalam cuaca panas ekstrim.

"Saat ini cuaca memasuki musim panas. Tim pemadam BPBD pun tidak bisa bersantai. Kami tetap memantau lahan selama 24 jam pasca-terbakar, meskipun yang terbakar itu vegetasi semak belukar. Kami tak ingin tragedi kabut asap parah beberapa tahun silam kembali terulang," ujar Muhlisin.

Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru ada 79 titik panas di Riau, Minggu. Terbanyak di Kabupaten Kepulauan Meranti 34 titik dan Kota Dumai 27.

Baca juga: Polisi Rokan Hilir Riau ringkus pelaku pembakar hutan

Pewarta: Bayu Agustari Adha/Rahmat Santoso
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024