Engga jebol sih, sedang dalam pembangunan
Jakarta (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menegaskan, tanggul di Jakarta Timur (Jaktim) masih dalam tahap pembangunan, sehingga penyebab banjir di beberapa kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur itu bukan karena tanggul jebol.

"Enggak, jadi ada yang sedang diturap. Engga jebol sih, sedang dalam pembangunan," kata Heru di Kelurahan Cengkareng Barat, Jakarta Barat, Senin.
 
Selain itu, Heru mengatakan dirinya terus memantau kondisi dan penanganan banjir di kawasan Hek Kramat Jati itu.

Adapun intensitas banjir di wilayah itu, kata Heru juga sudah berkurang drastis setelah bagian turap ditambal kantung pasir.

Baca juga: BPBD DKI sebut tanggul kali Hek Jaktim jebol karena debit air

"Ya jadi gini, tadi pagi jam 05.00 WIB, saya sudah monitor. Hari ini sudah per jam 07.15 WIB sudah berkurang karena sudah pakai karung sementara waktu," ujar Heru.

Heru belum merinci tahapan pembangunan tanggul di tempat itu.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI menyebutkan penyebab tanggul kali Hek di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur jebol karena debit air yang tinggi.
 
"Terjadi sekitar pukul 04.45 WIB akibat debit air yang tinggi di aliran Kali Ciliwung," kata Kepala Satuan Pelayanan (Kasatpel) Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Michael Sitanggang.
 
BPBD DKI menyebutkan satu ruas jalan banjir di Jalan Raya Bogor KM 19 (HEK), Kramat Jati, Jakarta Timur dengan ketinggian air 30 sentimeter (cm) hingga pukul 07.00 WIB.

Baca juga: Seratus lebih petugas tangani luapan Kali Baru Kramat Jati 
 
Selain itu, tercatat pula 23 rukun tetangga (RT) dari 30.772 RT banjir meliputi sembilan RT di Jakarta Selatan seperti dua RT di Tanjung Barat dengan ketinggian air 60 hingga 80 cm dengan penyebab luapan Kali Ciliwung.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024