Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Utara (Pemkot Jakut) menggandeng sekolah di daerah setempat untuk mencegah penyebaran demam berdarah dengue  (DBD) melalui sosialisasi kepada setiap satuan pendidikan.

“Satuan pendidikan merupakan satu dari tujuh tatanan yang harus dijaga dan sangat berperan dalam mencegah penyebaran penyakit ini,” kata Sekretaris Kota Jakarta Utara Muhammad Andri di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan sebagian besar anak-anak masih berada di sekolah saat nyamuk penyebab DBD, aedes aegypti paling aktif menggigit dan ini yang harus diwaspadai dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan 3 M Plus.

Ia mengatakan 3 M adalah menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air dan mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.

Sementara plus adalah menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air.

Baca juga: Jakarta Utara awasi PSN di seluruh kelurahan guna kurangi DBD

Kemudian memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, melakukan gotong royong lingkungan dan lainnya.

Selain itu, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan petugas puskesmas dan kader untuk meningkatkan kualitas pemberantasan sarang nyamuk di tujuh tatanan yakni rumah tangga, institusi pendidikan.

Kemudian perkantoran, tempat umum, tempat penjualan makanan, fasilitas olah raga dan fasilitas kesehatan.

Menurut dia, sosialisasi ini bertujuan meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman penyakit DBD yang disebabkan virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk.

“Sosialisasi ini diikuti 150 peserta dari unsur sekolah di Jakarta Utara dan lanjutannya adalah membuat rencana aksi dengan melakukan sosialisasi kepada seluruh siswa,” kata dia.

Baca juga: Kasus DBD Jakarta Selatan terbanyak di DKI

Selain itu, di setiap sekolah melaksanakan program PSN 3M Plus setiap pekan dan dipilih setiap hari Jumat dan sekolah melakukan inovasi dengan membentuk juru pemantau jentik (jumantik).

Sementara Kepala Satuan Dinas Kesehatan Jakarta Utara, dr Lysbeth Regina Pandjaitan mengatakan siklus hidup nyamuk itu empat tahapan mulai dari telur, larva, pupa dan dewasa.

“Musim penghujan ini penyebaran DBD akan semakin merebak karena telur akan menetas menjadi nyamuk," kata dia.

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024