Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa pendidikan dan pelatihan vokasi harus terkoneksi dengan kebutuhan lapangan kerja, baik itu industri maupun usaha.

"Ini rapat internal tindak lanjut sesuai dengan arahan Bapak Presiden, kami ingin mempertajam desain besar ekonomi dan ketenagakerjaan 10 tahun ke depan. Bagaimana supaya ada interoperabilitas dan terintegrasi antara pendidikan dan pelatihan vokasi pada tingkat hulunya," kata Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, usai rapat internal bersama Presiden Joko Widodo tentang lanjutan pembahasan terkait kerja dan pendidikan.

Kemudian, kata dia, baik pendidikan dan pelatihan yang sudah ada tersebut, betul-betul terkoneksi dengan kebutuhan lapangan kerja baik itu industri maupun usaha.

"Termasuk juga menyiapkan tenaga kerja kita bisa berkompetisi di pasar global," kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan agar koneksi tersebut berjalan dengan baik, salah satu langkah yang dilakukan ialah membangun sistem informasi ketenagakerjaan.

"Alhamdulillah sudah keluar Permenaker Nomor 5 Tahun 2024 tentang Sistem Informasi Pasar Kerja. Tadi Pak Menko menyampaikan butuhnya integrasi antara pendidikan pelatihan dengan pasar kerja dan itu melalui Perpres 68 Tahun 2022, telah ada perpres tentang revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi," ujar Ida.

Baca juga: Menaker ajak generasi muda jadi bagian ekosistem ketenagakerjaan

Baca juga: Menaker: Masih perlu berjuang agar perempuan bisa berkontribusi lebih


Ia mengatakan dalam perpres tersebut dibutuhkan adanya sistem informasi pasar kerja, dalam hal ini menjadi kewenangan Kemenaker. Kemenaker pun, lanjut Ida, juga sudah membangun sistem informasi pasar kerja atau biasa disebut dengan SIAPkerja.

"Embrio public employment service sudah kami mulai, integrasi layanan ketenagakerjaan sudah kami mulai tahun 2021. Memang baru sekarang keluar Peraturan Menteri Ketenagakerjaannya," katanya.

Ia menjelaskan dari 2024-2027 Kemenaker juga akan membangun labour market information and skill system transformation for market flexibility.

"Jadi, mulai dari pengembangan sistem informasi pasar kerja yang handal, di situ kami lakukan penguatan platform informasi pasar tenaga kerja melalui perencanaan ulang arsitektur sistem kemudian proses analitis yang menghasilkan intelegensi pasar kerja. Kemudian ada layanan sistem informasi pasar kerja yang inklusif untuk mendukung sistem pemantauan keterampilan," ujar Ida.

Berikutnya, pemanfaatan informasi pasar kerja untuk mempromosikan ekosistem pelatihan yang berkualitas, terintegrasi dan ramah lingkungan. Selanjutnya, diperlukan penguatan kapasitas kelembagaan dan manajemen proyek.

"Kami harapkan mulai dari hulunya pendidikan maupun pelatihan bisa menjawab kebutuhan pasar kerja, baik dalam dan luar negeri," ucap Ida.

Baca juga: Menko PMK soroti operator bus "nakal" selama musim libur Lebaran

Baca juga: Menko PMK jamin ketersediaan pangan jelang Lebaran masih aman

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024