Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) memastikan kesiapan untuk membantu rekonstruksi bangunan terdampak gempa magnitudo 6,5 yang terjadi pada 22 Maret lalu.
 
Penjabat (Pj) Gubernur Jatim Adhy Karyono, dalam Rapat Koordinasi Tanggap Bencana Pasca Gempa Bumi bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, mengungkapkan percepatan tanggap bencana telah dilakukan, meliputi pemenuhan kebutuhan logistik, mulai dari makanan, kesehatan dan peralatan tidur bagi penyintas.   
 
"Jadi yang sudah dilakukan adalah Tagana menyiapkan dapur umum. Termasuk kebutuhan seperti tenda dan tim medis sudah dilakukan. Bahkan mengirim tambahan logistik serta tim dari BPBD Jatim dan relawan untuk membantu proses pemulihan pasca bencana," katanya dalam rapat  di Kantor Bupati Gresik, Senin.

Rapat tersebut juga dihadiri Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dan Wali Kota Surabaya yang diwakili Asisten 1 Kota Surabaya Erna Purnawati​​​​​​.

Baca juga: BMKG ungkap 12 fakta mengenai gempa Bawean

Baca juga: BNPB siap perbaiki kerusakan rumah korban gempa di Pulau Bawean

 
Adhy menandaskan, agar ketersediaan logistik tercukupi, Pemprov Jatim telah mengirim sejumlah bahan logistik dan personel dari BPBD untuk terjun ke lokasi melakukan asesmen.
 
"Siang ini, kapal kembali berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak membawa seluruh bantuan dan personel," ujarnya.

Selain itu, Pemprov Jatim bersama pemangku kepentingan lainnya akan segera melakukan asesmen di tujuh daerah yang terdampak gempa, yaitu Kabupaten Gresik, Tuban, Lamongan, Pamekasan, Bojonegoro, Sidoarjo dan Kota Surabaya.
 
Adhy menjelaskan di tujuh daerah tersebut terdata sebanyak 2.573 unit rumah mengalami kerusakan ringan, 1.332 unit rumah rusak sedang dan 774 rumah rusak berat.
 
Gempa yang berpusat dari 130 kilometer Timur Laut wilayah Tuban itu juga merusak sebanyak 91 unit sekolah, 5 unit rumah sakit, 24 unit gedung perkantoran, 183 unit tempat ibadah, 1 unit kandang ternak dan 3 unit sepeda motor.
 
"Khusus perbaikan rumah atau bangunan milik masyarakat, Pemprov Jatim akan memberikan bantuan stimulan berupa semen dan atap. Selain itu, masing-masing warga terdampak di tiap kabupaten/kota mendapat bantuan renovasi rumah untuk rekonstruksi akibat gempa kategori berat senilai Rp60 juta, rumah kategori sedang Rp30 juta dan kategori ringan Rp15 juta," ucap Pj Gubernur Adhy.

Baca juga: Nadari tak akan pernah lupa gempa telah menghantam Bawean

Baca juga: BNPB: Butuh pendampingan psikososial atasi trauma korban gempa Bawean

Baca juga: Pemprov Jatim beri pelayanan psikososial bagi warga Bawean

 

Pewarta: Willi Irawan/Hanif Nasrullah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024